KONTEKS.CO.ID – Elmiati masih bergetar mengingat peristiwa tersebut. Dirinya tidak sanggup melihat anak dan suaminya telah pergi. Ia tidak kuat mengingat peristiwa teror gas air mata tersebut.
“Saat itu suami saya bilang sudah waktunya pulang, jadi kami bergegas keluar,” ujarnya.
Lalu dirinya, Virdy dan Rudi menuju gerbang 13. “Tapi banyak juga yang mencoba melakukan hal yang sama. Ada begitu banyak penonton yang datang ke arah depan, dari belakang dan atas sembari dorong mendorong, karena mereka berusaha menyelamatkan diri,” ujarnya.
“Seseorang mengangkat saya dan menyeret keluar. Jadi saya pergi ke tribun, tidak tahu di mana mereka berada atau apa yang telah terjadi. Saya terpisah dari suami dan anak saya,” ujarnya lagi.
Rudi dan Virdy pun terenggut dari kehidupan Elmiati selamanya. “Saya tidak bisa menerima bahwa mereka pergi ke pertandingan dengan sehat dan baik-baik saja, kenapa mereka pulang tanpa kehidupan,” katanya kepada The Athletic.
Rudi dan Virdy tewas terinjak-injak di pintu 13, salah satu dari sekian banyak pintu keluar yang entah tertutup, terlambat dibuka, atau hanya terbuka sebagian saat pertandingan berakhir. Usai peristiwa mencekam tersebut, Rudi dan Virdy dibawa ke dua rumah sakit yang berbeda.
“Saya meledak histeris di kamar mayat karena saya tidak tahan melihat tubuh anak saya,” kata Elmiati.
Ia memeluk tubuh anaknya yang berusia tiga tahun yang telah terbujur kaku. Hanya itu yang bisa ia lakukan sekarang. Ayah dan anak itu dipertemukan kembali dan dikuburkan pada pukul delapan keesokan paginya di dekat rumah. Hati Elmiati hampa. Jiwanya hancur, diselimuti duka mendalam. ***
Baca juga:
Anak-anak yang Nonton Pertandingan Bola dan Tidak Pernah Pulang Lagi (1)
Pergi ke Kanjuruhan Kondisi Sehat, Pulang Tanpa Kehidupan (2)
Adegan Pembantaian Keluarga di Stadion Kanjuruhan (3)
Mereka Korban Kanjuruhan yang Tak Masuk Catatan Resmi (4)
Malam Damai di Kanjuruhan Jadi Malam Berdarah (5)
Teror Gas Air Mata di Kanjuruhan (6)
Bukan Gas Air Mata, tapi Pintu Tertutup yang akan Jadi Kambing Hitam (7)
Artikel ini dialih bahasa dari The Athletic dan diselaraskan oleh tim konteks.co.id.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"