KONTEKS.CO.ID – Bom cluster atau bom tandan yang dipasok AS ke Ukraina mulai dikerahkan di ke medan pertempuran Kiev melawan Rusia.
“Kami mendapat umpan balik awal dari Ukraina, dan mereka menggunakannya (bom cluster) dengan cukup efektif,” kata Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, dalam jumpa pers, dikutip Al Jazeera, Kamis 20 Juli 2023, waktu setempat.
Kirby mengatakan, munisi tandan berdampak pada formasi pertahanan dan manuver Rusia. Ukraina sendiri telah berjanji untuk menggunakan bom curah hanya untuk mengusir konsentrasi tentara Rusia.
Bom tandan, yang dilarang di lebih dari 100 negara, biasanya melepaskan sejumlah besar bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di wilayah yang luas. Mereka yang gagal meledak menimbulkan bahaya selama beberapa dekade.
Bom Cluster, Kapal Laut Hitam Pengangkut Kargo Militer
Kementerian Pertahanan Ukraina akan mempertimbangkan semua kapal yang melakukan perjalanan ke Pelabuhan Laut Hitam Rusia dan Ukraina sebagai calon pengangkut kargo militer, sehari setelah Rusia mengatakan hal yang sama.
“Kementerian Pertahanan Ukraina memperingatkan bahwa mulai pukul 00.00 pada 21 Juli 2023, semua kapal menuju perairan Laut Hitam ke arah pelabuhan laut Federasi Rusia dan pelabuhan laut Ukraina di wilayah Ukraina yang sementara diduduki oleh Rusia dapat dianggap oleh Ukraina sebagai membawa kargo militer dengan semua risiko yang relevan,” kata kementerian itu.
Pada hari Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan semua kapal yang melakukan perjalanan melalui Laut Hitam menuju Ukraina akan dianggap berpotensi membawa kargo militer atas nama Kiev.
“Negara bendera dari kapal tersebut akan dianggap sebagai pihak dalam konflik Ukraina,” tegas Kemenhan Rusia. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"