KONTEKS.CO.ID – Bendungan Kakhovka jebol. Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Kuzhugetovich Shoygu, menuding pasukan Ukraina dibalik hancurnya bendungan tersebut.
Shoygu menyebut pasukan Kiev putus asa setelah kalah total dalam pertempuran serangan balasan yang sudah direncanakan jauh hari sebelumnya.
“Kemudian mereka memutuskan untuk memindahkan pasukan dari Kherson dan melakukan serangan teroris pengalihan terhadap Bendungan Kakhovka,” tuding Menhan Rusia, dikutip kantor berita Rusia, TASS, Rabu 7 Juni 2023.
Dia mengklaim, militer Rusia dalam beberapa hari terakhir memukul mundur semua upaya Ukraina untuk meluncurkan serangan yang telah lama dijanjikan.
Pasukan Ukraina Putus Asa
Kiev, beber Shoygu, dalam keputusasaan memutuskan untuk memindahkan pasukan dari Kherson dan melakukan serangan teroris pengalihan terhadap Bendungan Kakhovka.
Untuk diketahui, pada 4 Juni, dua brigade mekanis Ukraina mencoba maju ke lima arah. Namun mereka tidak berhasil dan menderita kerugian yang signifikan. “300 orang, 16 tank dan 26 kendaraan tempur lapis baja, dan 14 truk hancur,” katanya lagi.
Sehari kemudian, Kiev mengerahkan lima brigade dalam tujuh arah. Tapi lagi-lagi dapat dihentikan dan bahkan Ukraina mengalami kerugian yang lebih besar.
“Lebih dari 1.600 orang dan 28 tank, termasuk delapan tank Leopard dan tiga tank beroda AMX-10, serta 136 tank lainnya. Peralatan tempur, sebagian besar buatan asing,” papar Shoygu.
“Musuh tidak mencapai tujuannya dan menderita kerugian yang signifikan dan tak tertandingi,” tukasnya
Bendungan HPP Kakhovka Jebol
Tanggung jawab atas pengeboman HPP Kakhovka terletak pada otoritas Ukraina, yang memutuskan untuk memindahkan bala bantuan dari Kherson:
“Karena tidak berhasil dalam tindakan ofensifnya, untuk memperkuat potensinya, musuh bermaksud untuk mentransfer unit dan peralatan dari Kherson ke wilayah tindakan ofensifnya, sehingga secara signifikan melemahkan posisinya di Kherson,” katanya.
Pasukan Ukraina di tepi kanan Dnieper mengambil posisi bertahan. Serangan terhadap bendungan pembangkit listrik tenaga air dimaksudkan untuk mencegah “operasi ofensif oleh tentara Rusia” di daerah ini.
Dia menambahkan, serangan teroris di HPP Kakhovka akan memiliki konsekuensi lingkungan jangka panjang. Karena semakin banyak air yang dilepaskan dari HPP Dnepropetrovsk, ini akan menyebabkan banjir pada wilayah yang lebih besar.
“Fakta terakhir adalah bukti dari tindakan sabotase skala besar yang direncanakan sebelumnya oleh rezim Kiev,” katanya lagi. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"