digital

Terobosan AI yang Mengancam di Tahun 2024, Termasuk Pemilu dan Pilpres 2024 di Indonesia

Jumat, 5 Januari 2024 | 07:00 WIB
Kemungkinan Terobosan dan Ancaman AI yang Mewarnai Tahun 2024 (Sumber: Freepik/freepik)

KONTEKS.CO.ID - Teknologi AI mengancam. Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah ada dan digunakan selama beberapa dekade. Namun, tahun ini kemungkinan akan menjadi terobosan bagi teknologi tersebut.


Sebab dengan ChatGPT OpenAI yang menciptakan AI dapat dengan mudah terakses dan tergunakan secara praktis bagi banyak orang.


Secara umum, inovasi dalam AI bisa meningkatkan hal-hal seperti diagnostik medis dan penemuan ilmiah. Misalnya, salah satu model AI dapat mendeteksi apakah seseorang berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dengan menganalisis pemindaian sinar-X.


Selain itu, AI juga telah tergunakan untuk merancang eksperimen fisika kuantum di luar apa yang manusia bayangkan.


Meskipun dapat membantu manusia, tidak semua inovasi berdampak baik. Sebab AI juga dapat menciptakan terobosan berbahaya, mulai dari drone pembunuh hingga AI yang mengancam masa depan umat manusia.



Terobosan AI Menakutkan yang Bisa Terjadi di 2024


Dikutip dari dari Live Science, berikut beberapa terobosan AI yang paling menakutkan dan mungkin bisa terjadi di 2024:



1. Q* — Artificial General Intelligence (AGI)


Masih menjadi pertanyaan mengapa CEO OpenAI Sam Altman diberhentikan dan kemudian diangkat kembali pada akhir 2023.


Namun demikian, di tengah kekacauan perusahaan di OpenAI, beredar rumor tentang teknologi canggih yang dapat mengancam masa depan umat manusia.


Sistem OpenAI tersebut, disebut sebagai Q* (diucapkan Q-star) yang mungkin merupakan perwujudan potensi terobosan dari kecerdasan umum buatan (AGI), menurut laporan Reuters.


Sedikit yang terketahui tentang sistem misterius ini. Namun bila laporannya benar, maka kemampuan AI pada Q* akan meningkat lebih baik.


AGI adalah titik kritis hipotetis, juga dikenal sebagai “Singularitas,” di mana AI menjadi lebih pintar dari manusia.


Meski demikian, generasi AI yang ada saat ini masih tertinggal dalam bidang-bidang yang menjadi keunggulan manusia, seperti penalaran berbasis konteks dan kreativitas.


Meski tidak semuanya, namun sebagian besar konten yang dihasilkan AI hanya menampilkan ulang data yang digunakan untuk melatihnya.


Namun di masa depan, terobosan AGI berpotensi melakukan pekerjaan tertentu dengan lebih baik daripada kebanyakan orang, kata para ilmuwan.

Halaman:

Tags

Terkini