digital

Terungkap, Banyak Anak di India Tewas karena Obat Sirup

Rabu, 19 Oktober 2022 | 20:53 WIB
Mariama Kuyateh (30) memegang foto putranya Musa, yang meninggal karena gagal ginjal akut pada 10 Oktober terkait dengan sirup obat batuk yang diimpor Gambia dari India. Foto: ualrpublicradio.org


KONTEKS.CO.ID - Setelah WHO mengaitkan sirup obat batuk buatan India dengan gagal ginjal akut, yang menyebabkan kematian hampir 70 anak di Afrika Barat, pihak berwenang India menutup sebuah pabrik di dekat Delhi, tempat obat-obatan itu dibuat.





Manufaktur pabrik dihentikan hanya setelah penyelidikan bersama antara otoritas pengatur obat negara bagian dan federal untuk mengungkap 12 pelanggaran.





Analisis laboratorium WHO menyatakan sirup obat batuk mengandung dietilen glikol dan etilen glikol dalam jumlah yang tidak dapat diterima. Ini adalah bahan kimia yang sering dimaksudkan untuk keperluan industri.





Perusahaan telah menanggapi tuduhan WHO. Mereka tetap mempertahankan proses pembuatannya, dan regulator obat federal India juga ikut membantah temuan WHO.





Laman ualrpublicradio.org melaporkan, peristiwa maut ini bukan hanya masalah satu kali. Di masa lalu, obat batuk sirup telah dikaitkan dengan keracunan massal lainnya pada anak-anak di India serta negara-negara lain.





Masalahnya, kata para aktivis, adalah kelemahan lama dalam mengatur industri farmasi India yang sedang booming.





India mengekspor obat-obatan ke lebih dari 200 negara dan berkontribusi pada pasar obat generik yang besar di Amerika Serikat. Industri farmasinya adalah salah satu yang terbesar berdasarkan volume dan memiliki omset saat ini sebesar USD50 miliar.


Halaman:

Tags

Terkini