digital

Luhut Dapat Jabatan Baru dari Prabowo sebagai Penasihat Khusus Bidang Digitalisasi, Apa Tugasnya?

Selasa, 16 September 2025 | 19:23 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan dapat jabatan baru sebagai Penasihat Khusus Bidang Digitalisasi Pemerintahan Prabowo (Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan)

KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto memberi jabatan baru kepada Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan.

Kekinian, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2025 tentang Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah.

Luhut mengklaim memiliki jurus ampuh dalam menekan defisit APBN 2026 hingga Rp400 triliun dengan mengandalkan kecerdasan buatan alias AI.

Baca Juga: Luhut Yakin Purbaya Yudhi Sadewa Mampu Kejar Target Ekonomi RI Usai Gantikan Sri Mulyani

"Kami melihat potensi penghematan, angka yang sangat luar biasa. Keinginan Presiden (Prabowo) untuk budget deficit itu lebih rendah dari apa yang ada sekarang, seperti yang beliau pidatokan (di Nota Keuangan-red). Itu mungkin tidak nol, tapi secara bertahap sampai 2026 kita kira akan bisa kita lakukan (menekan defisit) dengan baik," ujar Luhut.

"Budget deficit mungkin kira-kira kalau saya tidak keliru angkanya Rp600-an triliun (Rp638,8 triliun). Dengan penghematan-penghematan tadi yang dicoba secara sepintas dihitung oleh tim, itu hampir Rp350 triliun sampai Rp400 triliun," tambahnya lagi.

Penghematan Rp400 triliun itu kata Luhut, belum mempertimbangkan sektor lainnya. Ia pun berjanji akan melaporkan hasil kinerjanya itu kepada Presiden Prabowo.

Dalam menjalankan Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah, Luhut turut dibantu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini dan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid.

Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan Tanggapi Megawati Absen di HUT RI ke 80: Mungkin Berhalangan

Luhut menjelaskan, Government Technology (GovTech) berbasis AI akan dikerjakan oleh tim-tim kecil dalam beberapa bulan terakhir.

"Jujur, sebenarnya baru kita mulai paham mengenai AI ini bulan (Agustus 2025). Kemarin kami juga di-brief bagaimana di Amerika juga sekarang lagi gencar-gencarnya digitalisasi, mereka berbasis AI. Saya bahagia betul karena ini (digitalisasi) dilakukan oleh anak-anak Indonesia," tuturnya.

"Jadi, kita tidak perlu kecil hati bahwa ini harus orang asing, tidak! Ini orang-orang yang dulu pernah melakukan di PeduliLindungi dan mereka juga melakukan sekarang ini. Saya bangga melihat mereka bekerja dengan baik. Ini pekerjaan besar, memerlukan koordinasi sangat terpadu untuk mewujudkan program-program presiden yang banyak itu," tutup Luhut.***

Tags

Terkini