KONTEKS.CO.ID - Kebocoran data kembali terjadi kali ini dengan skala yang menggemparkan.
Sebanyak 184 juta kredensial pengguna dari berbagai platform digital ternama seperti Apple, Google, Facebook, Instagram, dan lain-lain ditemukan bocor ke publik.
Peneliti keamanan siber, Jeremiah Fowler, mengungkap temuan mengejutkan berupa database online yang berisi data sensitif: username, alamat email, kata sandi, hingga tautan login ke berbagai situs dan aplikasi.
Lebih mengkhawatirkan lagi database tersebut juga menyimpan informasi akses untuk rekening bank, platform layanan kesehatan, hingga portal instansi pemerintah.
Celakanya, seluruh informasi tersebut tersimpan dalam format teks biasa tanpa perlindungan apa pun.
Artinya tidak dienkripsi, tidak diproteksi sandi, dan bisa diakses siapa saja. Mengerikan!
Baca Juga: Waspada! Ini Dia 20 Password Terpopuler di Indonesia 2024, Jangan Sampai Kamu Pakai Salah Satunya!
Fowler menduga data tersebut dikumpulkan menggunakan malware infostealer, jenis perangkat lunak berbahaya yang dirancang khusus untuk mencuri kredensial pengguna.
Malware semacam ini kerap digunakan pelaku kejahatan siber dalam berbagai serangan digital.
Begitu menemukan database itu, Fowler segera melaporkannya kepada pihak penyedia hosting agar akses ke server segera diamankan.
Ia belum bisa memastikan apakah data ini awalnya dikumpulkan untuk tujuan legal tetapi kemudian terekspos, atau memang sejak awal diperoleh secara ilegal.
Baca Juga: 3 Langkah Mudah Melihat Password WiFi di Laptop
Guna memastikan keaslian data, Fowler menghubungi beberapa individu yang informasinya tercantum di dalam file.
Beberapa orang membenarkan bahwa data dalam file tersebut valid dan milik mereka.