KONTEKS.CO.ID - Tantangan konektivitas dan jaringan masih menjadi hambatan bagi industri Internet of Things (IoT) di Indonesia, terutama dalam kebutuhan jaringan 5G dan stabilitas koneksi internet.
CTO & Co-Founder TransTRACK, Aris Pujud Kurniawan, mengungkapkan bahwa masih ada wilayah tanpa sinyal seluler, yang menjadi kendala bagi perusahaan seperti TransTRACK dalam mengoptimalkan operasi armada kendaraan dan solusi rantai pasok.
"Ada beberapa daerah yang belum terjangkau sinyal seluler. Ini menjadi tantangan bagi industri karena letak geografis Indonesia yang kompleks," ujar Aris dalam Tech & Telco Summit 2025 di Menara Bank Mega Jakarta, Jumat 21 Februari 2025.
Baca Juga: Berapa Lama Nikotin Bertahan dalam Tubuh? Temukan Jawabannya di Sini!
Selain keterbatasan jaringan, kualitas koneksi internet di beberapa wilayah juga masih belum stabil, yang mengganggu operasional bisnis berbasis IoT.
"Di beberapa area kami masih mengalami delay yang berdampak pada layanan real-time kami," tambahnya.
Tantangan lain yang dihadapi adalah ketidakmerataan cakupan operator seluler antarwilayah. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan harus menggunakan global SIM card dan internasional roaming guna memastikan koneksi tetap tersedia di berbagai area.
Baca Juga: Bukan Megawati, Masinton: Ikut atau Tidak Kader PDIP di Retret Kepala Daerah Tergantung Mas Pram
"Di satu wilayah, operator A memiliki sinyal kuat, tetapi di wilayah lain justru tidak ada. Kami harus memilih provider yang tepat, sehingga global SIM card menjadi solusi kami," jelas Aris.
Selain itu, masih terdapat area yang hanya mendukung jaringan 2G, yang mempersulit perusahaan dalam menerapkan teknologi berbasis IoT yang membutuhkan koneksi lebih cepat.
"Regulator dan operator perlu memberikan kepastian mengenai timeline penghentian 2G dan transisi ke 5G agar kami bisa melakukan persiapan dengan baik," ujar Aris.
Baca Juga: Gregoria Harus Kembali ke Pelatnas Usai Resepsi Pernikahan, Bulan Madu Tertunda Karena Ini
Seperti diketahui, jaringan 5G menawarkan kecepatan unggah dan unduh lebih tinggi, koneksi lebih stabil, serta peningkatan kapasitas dibandingkan generasi sebelumnya.
Konektivitas yang lebih baik juga akan mendorong adopsi industri 4.0, termasuk penggunaan IoT, Artificial Intelligence (AI), dan big data analytics di berbagai sektor.***