KONTEKS.CO.ID – YouTube, platform video streaming dunia, telah melakukan investasi besar-besaran dalam pembuat konten, artis, dan perusahaan media dalam tiga tahun terakhir.
CEO YouTube, Neal Mohan, baru-baru ini mengungkapkan bahwa platform ini telah menghabiskan lebih dari USD70 miliar, setara Rp1.098,3 triliun, untuk membayar lebih dari 3 juta channel yang tergabung dalam Program Mitra YouTube (YPP).
Di samping itu, Mohan juga menekankan bahwa YouTube memiliki dua prioritas utama untuk tahun 2024, yaitu kreator konten dan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam tentang investasi YouTube dalam pembuat konten dan perkembangan AI dalam platform ini.
Investasi YouTube untuk Pembuat Konten
YouTube telah menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi jutaan kreator konten di seluruh dunia.
Dengan membayar lebih dari Rp1.000 triliun dalam tiga tahun terakhir, platform ini tidak hanya mengakui kontribusi para pembuat konten. Tetapi juga membantu membangun ekosistem kreatif yang kuat.
Menurut Mohan, para pembuat konten harus terakui atas karya mereka. Dan YouTube berkomitmen untuk mendukung dan mempromosikan mereka di forum-forum industri utama.
Pengembangan Teknologi Kecerdasan Buatan di YouTube
Selain investasi dalam pembuat konten, YouTube juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan.
Mohan menyatakan bahwa AI harus tergunakan sebagai alat untuk membantu meningkatkan kreativitas, bukan menggantikannya.
Dengan visi ini, YouTube telah mengumumkan berbagai eksperimen AI baru, termasuk Dream Screen dan Inkubator AI Musik.
Dream Screen adalah salah satu eksperimen AI terbaru untuk meningkatkan kreativitas. Caranya, dengan memberi pengguna kemampuan untuk membuat latar belakang yang terhasilkan oleh AI untuk YouTube Shorts.
Sementara itu, Inkubator AI Musik memungkinkan artis untuk berkolaborasi dengan AI dalam proses kreatif mereka.
Sebagai contoh, Dream Track, yang diluncurkan tahun lalu, memungkinkan pengguna untuk membuat soundtrack unik untuk YouTube Shorts menggunakan suara dan gaya musik dari beberapa artis terkenal.
Cara Bergabung dengan YouTube Partner Program
Bagi para kreator di Indonesia dan di seluruh dunia, bergabung dengan YouTube Partner Program (YPP) adalah langkah penting untuk memonetisasi konten mereka.
Syarat untuk bergabung dengan YPP, termasuk memiliki minimum 1.000 subscriber dan 4.000 jam waktu tonton dalam setahun terakhir, atau 10 juta penayangan Shorts dalam 90 hari terakhir.
Setelah memenuhi syarat, kreator dapat mendaftar ke YPP melalui YouTube Studio. Lalu akan memiliki akses ke berbagai fitur monetisasi, termasuk Super Thanks, Super Chat, dan Super Stickers. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"