KONTEKS.CO.ID – Rudal hipersonik Iran canggih telah resmi meluncur di tengah semakin panasnya perang Palestina melawan Israel di Timur Tengah.
Unjuk kekuatan Iran terjadi di tengah meningkatnya kehadiran militer AS di wilayah tersebut setelah Israel mulai membom Gaza.
Iran telah meluncurkan versi terbaru dari rudal hipersoniknya dalam sebuah pameran militer untuk pemimpin tertinggi negara tersebut.
Al Jazeera, Senin 20 November 2023, melaporkan, Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, pada hari Minggu kemarin mengunjungi sebuah universitas yang dikelola oleh Divisi Ledirgantaraan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Teheran.
Di sini, versi yang lebih canggih dari rudal hipersonik Fattah terpamerkan bersama sejumlah senjata lainnya, termasuk drone Gaza.
Versi baru dari seri kendaraan udara tak berawak Shahed dan versi upgrade dari sistem pertahanan rudal 9-Dey, yang mampu meluncurkan proyektil jarak pendek hingga menengah, juga ikut terluncurkan.
IRGC juga menampilkan sistem pertahanan rudal baru yang mereka sebut Mehran. Rudal hipersonik Iran tersebut menggunakan bahan bakar padat.
Iran pertama kali meluncurkan rudal tersebut pada bulan Juni, bergabung dengan sekelompok kecil negara, termasuk China dan Rusia, yang memiliki senjata dengan perjalanan jarak jauh dan mampu bermanuver kuat.
Media pemerintah Iran mengatakan, rudal Fattah II adalah kendaraan luncur hipersonik (HGV). Ini sebuah proyektil yang meluncur ke sasarannya setelah peluncuran awal. Rudal menawarkan kemampuan manuver yang jauh lebih besar terbandingkan hulu ledak balistik yang bergerak dalam pola busur yang lebih dapat terprediksi.
Tidak ada informasi lebih lanjut yang Iran berikan mengenai versi upgrade tersebut. Namun Iran mengatakan Fattah mampu bergerak dengan kecepatan hingga Mach 15 (5,1 km atau 3,2 mil per detik). Sementara jangkauannya mencapai 1.400 km (870 mil).
Pejabat IRGC mengatakan pada bulan Juni lalu, bahwa pasukan elite tersebut dapat berupaya meningkatkan jangkauan hipersoniknya hingga 2.000 km (1.242 mil). Ini secara efektif akan mencakup jarak ke musuh bebuyutan regional Iran, Israel. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"