KONTEKS.CO.ID - Indonesia masuk dalam rangkaian ring of fire (Cincin Api). Tak heran kita mau tak mau harus hidup berdampingan dengan gunung api yang sangat banyak jumlahnya.
Namun, banyak yang belum mengetahui rahasia di balik gunung api ini. Rahasianya kini dibeberkan pakar vulkanologi ITB dan Kepala Program Studi Teknik Geologi ITB, Mirzam Abdurachman.
Mirzam menjelaskan, sekitar 4,5 miliar tahun lalu terdapat sebuah objek yang diduga meteor menumbuk dan mengambil sebagian massa di Bumi hingga menjadi cikal bakal terjadinya Bulan. Lalu, Bumi menjadi kehilangan sebagian massanya terjadi peristiwa tektonik yang menyebabkan lahirnya gunung api.
Indonesia memiliki 127 gunung api yang berasal dari pertemuan tiga lempeng besar, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. "Gunung api di Indonesia juga berasal dari tiga tempat yang menjadi cikal bakal munculnya gunungapi di permukaan yakni Pematang Tengah Samudra, Palung, dan Hotspot," katanya dikutip laman resmi ITB, Rabu, 26 Oktober 2022.
Batas pemekaran dua buah lempeng yang saling menjauh (divergen) terdapat di Karangsambung, Jawa Tengah yang merupakan lantai samudera yang terangkat dengan kedalaman >1500 dpl berdasarkan jenis lava yang ditemukan.
Batas konvergen yang berkaitan dengan subduksi (palung) menjadi penyebab dominan terbentuknya hampir gunung api di Indonesia (Jawa, Sumatera, Bali, Timor-Timur, Halmahera, Maluku). Gunung api yang intraplate/tengah lempeng (hotspot) dapat dijumpai di Krakatau, Muria, dan Kangean.
Gunung Api Meletus
Terdapat dua faktor gunung api dapat meletus yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni terganggunya proses dapur magma gunungapi. Proses di dapur magma terbagi menjadi tiga yakni di bawah, di dalam, dan di atas dapur magma.