KONTEKS.CO.ID – Asteroid dekati Bumi. Tidak tanggung-tanggung, ada empat asteroid sangat besar yang akan terbang melewati Bumi.
Asteroid ini diprediksi akan melintas antara hari Jumat dan Minggu, 2-4 Juni 2023. Masing-masing asteroid dekati Bumi ini seukuran pesawat terbang.
Menurut Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, salah satu dari empat asteroid ini—bernama 2023 KS2—akan terbang pada 2 Juni. Sedangkan tiga lainnya—2023 HO18, 2023 JR2, dan 2023 JE5—akan melewati dua hari kemudian.
Asteroid lain yang lebih kecil bernama 2023 KZ2, seukuran rumah, juga diperkirakan akan melewati Bumi pada 2 Juni.
Penjelasan Asteroid Berbahaya
Asteroid adalah bongkahan batu dan es yang mengapung di sekitar tata surya kita. Banyak di antaranya dianggap sisa dari pembentukan planet.
“Asteroid adalah ‘bagian dari planet yang tidak terjadi’ yang mengorbit Matahari antara Mars dan Jupiter di sabuk asteroid utama. Namun, karena ukurannya yang relatif kecil, asteroid dapat diganggu dengan cukup mudah, sehingga mereka dapat mengembangkan orbit yang melintasi planet-planet,” jelas Jay Tate, Direktur Observatorium Spaceguard Center Inggris kepada Newsweek, Jumat 2 Juni 2023.
Asteroid 2023 KS2 diperkirakan berdiameter sekitar 68 kaki. Sedangkan 2023 HO18, 2023 JR2, dan 2023 JE5 masing-masing berukuran sekitar 99, 120, dan 110 kaki. Sebagai perbandingan, panjang Boeing 737 sekitar 94 kaki.
Asteroid ini akan melewati Bumi pada jarak sekitar 2.450.000 mil untuk 2023 KS2; 4.050.000 mil untuk 2023 JR2; dan 4.190.000 mil untuk 2023 JE5.
Sedangkan 2023 HO18 akan melintas lebih dekat dengan jarak hanya 290.000 mil. Ini sama dengan sekitar 1,2 kali jarak antara Bumi dan Bulan. Sebagai konteks, Venus, planet tetangga terdekat kita, hanya mendekati kita pada jarak 38 juta mil dari titik terdekatnya.
NASA sebelumnya memperkirakan sekitar 1,1 juta asteroid berada di tata surya kita. Mayoritas menempati sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Yang terbesar, termasuk Ceres dan Vesta, masing-masing memiliki diameter 587 mil dan 329 mil.
Kadang-kadang, asteroid di sabuk asteroid terlontar ke tata surya bagian dalam karena interaksi gravitasi dengan Jupiter, membuat mereka melonjak menuju orbit Bumi.
Klasifikasi Asteroid
Asteroid ini didefinisikan sebagai “objek dekat Bumi” (NEOs) jika mereka melintas dalam jarak 30 juta mil dari orbit Bumi. NASA telah mengidentifikasi lebih dari 31.000 NEO.
NEO yang berada dalam jarak 4,6 juta mil dari orbit Bumi, dan juga berdiameter lebih dari 460 kaki disebut “objek yang berpotensi berbahaya”, dan 2.300 di antaranya telah diidentifikasi.
Menurut klasifikasi ini, semua asteroid yang akan lewat akhir pekan ini adalah NEO, tetapi tidak ada yang “berpotensi berbahaya”. Sebab ukurannya tidak cukup besar.
“Penunjukan yang berpotensi berbahaya berarti selama berabad-abad dan ribuan tahun orbit asteroid dapat berevolusi menjadi salah satu yang memiliki peluang untuk berdampak pada Bumi. Kami tidak menilai kemungkinan dampak jangka panjang dan berabad-abad ini,” ujar Paul Chodas, Manajer NASA’s Center for Near-Earth Object Studies.
Data Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS) menyatakan keempat asteroid seukuran pesawat ini sangat kecil kemungkinannya untuk bertabrakan dengan Bumi. Probabilitas tabrakannya 0,000002 untuk 2023 JE5. Tidak ada data probabilitas yang tersedia untuk asteroid lainnya.
Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA menyatakan bahwa manusia sangat tidak mungkin melihat asteroid sejenis ini menghantam planet kita dalam waktu dekat.
Sebab tidak ada objek berpotensi berbahaya yang saat ini memiliki peluang untuk bertabrakan dengan Bumi selama 100 tahun ke depan. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"