KONTEKS.CO.ID - Kabar viral yang menyebut penculikan anak di salah satu sekolah dasar (SD) di Bogor Barat, Kota Bogor beredar luas.

Kabar viral penculikan anak itu disampaikan melalui rekaman suara dan tertulis melalui aplikasi WhatsApp.

Dalam kabar viral penculikan anak itu menyampaikan agar seluruh siswa dan orang tua berhati-hati.

"Assalamu'alaikum wr wb. Diinfokan kepada seluruh siswa dan orang tua siswa untuk lebih berhati-hati karena baru saja ada info bahwa di SD Cilendek 4 telah terjadi percobaan penculikan terhadap anak-anak," tulis pesan itu, dikutip Kamis 26 Januari 2023.

"Perlu diketahui minggu kemarin pun di lingkungan sekolah kita telah terjadi pencurian. Maka dapat kita simpulkan bahwa keadaan sekitar sedang tidak aman,"lanjut pesan itu.

Selanjutnya, pesan tersebut menyampaikan agar para orang tua menjemput putra-putrinya usai pulang sekolah sesuai jadwal.

"Oleh karena itu, saya ingin menegaskan kepada orangtua siswa diharapkan agar menjemput putra dan putrinya sesuai jadwal, kemudian tidak membiarkan putra dan putrinya berangkat/pulang sekolah sendirian," tulisnya.

"Dan dimohon untuk memberikan arahan kepada anak² agar tidak keluar/jajan apabila belum dijemput," kata dia.

Selain itu, pesan agar para orang tua waspada dari upaya penculikan anak juga beredar melalui pesan suara.

Dalam rekaman suara itu disebutkan, seorang ibu mengaku anaknya hampir jadi korban penculikan saat pulang sekolah.

"Ibu maaf sudah ganggu istirahatnya ibu. Ini mamahnya (menyebut nama anak), saya mau ngasih tahu ke ibu ya bu, tolong disebarkan di grup, tadi pas anak saya pulang sekolah, hampir aja kejadian tadi ada mobil merah, berhenti depan anak saya, pintunya sudah dibukain," ujar pesan suara seorang perempuan di rekaman.

"Untungnya ada kakak saya yang di bengkel nyamperin, terus orang itu langsung pergi. Soalnya ini kan lagi musim culik, ini anak saya juga hampir saja kejadian. Udah gitu aja, saya cuma ngasih tahu aja, Bu," tambahnya.

Terkait pesan itu, Kapolsek Bogor Barat Kompol Sri Marhaeni membenarkan adanya informasi yang beredar tersebut.

Kata Sri, pesan itu beredar dari mulut ke mulut antar-orang tua murid hingga aplikasi perpesanan.

"Iya betul (ramai informasinya) dari kemarin," ujar Sri Marhaeni kepada wartawan.

Sri menegaskan informasi penculikan anak itu tidak benar alias hoaks.
Pasalnya, berdasarkan penelusuran, informasi tersebut hanya beredar dari mulut ke mulut dan tidak jelas sumbernya.

Sri mengaku sempat menemui orang yang pertama kali menyebarkan informasi tersebut kepada wali murid.

"Sementara begitu (hoaks), tapi walaupun bagaimana kita kan harus tetap waspada ya, tetapi jangan membuat kegaduhan. Waspada boleh, kita selalu waspada semuanya, apalagi terhadap anak-anak kita," tandas Sri.***