daerah

Gunung Semeru Belum Kondusif, Warga di Sekitar Lereng Harus Cari Titik Aman

Minggu, 4 Desember 2022 | 13:15 WIB
Pemkab Lumajang tetapkan masa tanggap darurat 14 hari (Dok Istimewa)

KONTEKS.CO.ID - Masyarakat yang berada di sekitar lereng Gunung Semeru, Malang, Jawa Timur, diimbau waspada pascaerupsi dan guguran awan panas, pada Minggu, 4 Desember 2022.

Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang mengatakan, imbauan dikeluarkan hingga kondisi Gunung Semeru kembali kondusif.

"Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana BPBD memberikan imbauan kepada masyarakat sekitar untuk tetap waspada dan tenang mencari ke titik aman," kata Joko kepada warga sekitar Gunung Semeru.

Erupsi disertai luncuran awan panas guguran (APG) Gunung Semeru terjadi hinga 7 kilometer pada Minggu pada pukul 02.46 WIB.

Bahkan, tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah tenggara dan selatan.

"Tim BPBD Lumajang menuju lokasi sektoral Candipuro-Pronojiwo untuk melakukan pemantauan, imbauan, evakuasi dan membagikan masker," ujar Joko.

Informasi dari pos pantau BPBD, Pada pukul 08.00 WIB di Dusun Curah Kobokan, Supiturang bahwa APG sudah terurai di atas Watu Telu kaki Gunung Semeru.

Luncuran APG masih berlangsung dengan jarak luncur 4 sampai 5 kilometer.

"Jalur penyeberangan Kali Lanang Curah Kobokan ditutup sementara demi keamanan," katanya.

Berdasarkan laporan Badan Geologi Kementerian Energi, dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sumber awan panas guguran berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).

Awan panas guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB dengan jarak luncur telah mencapai tujuh kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan.***

Tags

Terkini