daerah

Alasan Polisi Tembak Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Malang Hingga 129 Suporter Tewas

Minggu, 2 Oktober 2022 | 08:51 WIB
Kericuhan Suporter Bola di Stadion Kanjuruhan Malang (Dok istimewa)


KONTEKS.CO.ID - Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menyebutkan, alasan anggotanya menggunakan gas air mata untuk mengendalikan suporter Arema FC yang turun ke lapangan.





Sebanyak 129 orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur usai laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.





Menurut Nico, suporter Arema FC telah bertindak anarkis dengan menyerang petugas, merusak stadion hingga berusaha mencari para pemain dan official Arema FC.





"Oleh karena pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan mengincar para pemain," kata Nico dalam konferensi pers di Polres Malang, Minggu (2/10).





Dikatakan Nico, dalam prosesnya telah dilakukan sebagai upaya pencegahan hingga ditembakkan gas air mata ke suporter tersebut.





"Dalam prosesnya itu untuk melakukan upaya-upaya pencegahan sampai dilakukan (penembakan) gas air mata karena sudah anarkis, sudah menyerang petugas, merusak mobil, dan akhirnya kena gas air mata," ujarnya.





Setelah gas air mata ditembakkan, para suporter berhamburan ke satu titik keluar stadion. Saat itulah terjadi penumpukan suporter hingga kekurangan oksigen.


Halaman:

Tags

Terkini