KONTEKS.CO.ID – Lima orang meninggal dunia dan empat lainnya dinyatakan hilang setelah wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara (Sumut) diterjang banjir bandang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta, Kamis, 27 November 2025, menyampaikan, lima orang meninggal dunia setelah terseret banjir bandang.
"Selain itu, tujuh orang mengalami luka berat dan dua lainnya luka ringan atas peristiwa ini," katanya.
Baca Juga: Update Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Sumut: 43 Orang Meninggal, 88 Masih Hilang
Abdul Muhari menyampaikan, banjir bandang menerjang wilayah Kelurahan Panggugunan, Kecamatan Pakkat, Humbang Hasundutan dipicu hujan lebat pada Selasa malam, 25 November 2025.
Sementara itu, bencana tanah longsor di sejumlah desa wilayah Humbang Hasudutan menyebabkan dua orang mengalami luka berat.
Seluruh korban luka-luka ini telah dievakuasi dan saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD Doloksanggul.
Baca Juga: Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Sumut: 34 Orang Meninggal, 52 Masih Hilang
"Operasi pencarian dan evakuasi kembali dilanjutkan pada hari ini, dengan dukungan penuh tim gabungan," ujarnya.
Longsor menimpa Desa Sampean di Kecamatan Doloksanggul, Desa Parbotihan, Sihikkit, Sampetua, dan Janji Nagodang di Kecamatan Onan Ganjang.
"Desa Aek Sopang di Kecamatan Pakkat dan Desa Janji Hutanapa di Kecamatan Parlilitan," katanya.
Baca Juga: Kementerian PU Gerak Cepat Pulihkan Jalan Nasional Sumut yang Lumpuh Total Akibat Longsor dan Banjir
Selain korban jiwa dan luka-luka, kerusakan material juga cukup signifikan. Enam rumah mengalami rusak berat, satu fasilitas ibadah rusak ringan, serta satu akses jalan tertutup material longsoran akibat banjir bandang.
Pada lokasi longsor, sekitar sebelas titik akses jalan terputus, sementara saluran, jembatan, dan tembok penahan tanah mengalami kerusakan dan masih dalam proses pendataan lebih lanjut.