KONTEKS.CO.ID – Pesawat yang jatuh di persawahan Kampung Ceplik, Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar), dipiloti Eko Agus Nugroho.
Pesawat dengan nomor PK-NWP milik BRO Skydive Indonesia tersebut jatuh saat menuju Cirebon, Jabar, sekitar pukul 13.50 WIB, Jumat kemarin, setelah terbang dari Bandara Budiarto Curug, Tangerang.
Eko pada Jumat malam, 21 November 2025 di Kantor Desa Kertawaluya, mengatakan, terbang dari Curug sekitar pukul 15.30 WIB menuju Bandara Cakrabhuawana Cirebon.
Baca Juga: Pesawat Jatuh di Karawang Milik Skydive Indonesia
Pesawat jenis GA28 Airplane yang dipiloti Eko sempat terbang normal pada ketinggian 5.500 kaki.
Namun, gangguan muncul setelah sekitar 10 menit pesawat mengudara dan masuk ke wilayah Depok, Jabar yang tengah diguyur hujan.
Eko mendapati bahwa pesawat mengalami masalah, yakni mesin menunjukkan penurunan daya dorong meski indikator di pesawat menunjukkan dalam kondisi normal.
"Parameter engine masih oke, tapi thrust-nya enggak ada, daya dorongnya," ujar dia.
Eko pun harus cepat membuat keputusan untuk melakukan pendaratan darurat. Opsi mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma bukan pilihan karena jaraknya 35 mil dan melewati daerah padat penduduk.
Saat pesawat pada ketinggian 1.000 kaki, Eko melihat hamparan persawahan dikelilingi permukiman di sisi kiri dan kanannya.
Eko menilai bahwa lokasi tersebut yang paling aman untuk melakukan pendaratan darurat, baik untuk penumpang dan kru, pesawat, serta kondisi sekitar.
Akhirnya, Eko memutuskan untuk mendarat darurat di persawahan yang kodisinya basah sehingga laju pesawat bisa cepat berhenti dan tanpa terguling.
"Alhamdulilah semuanya selamat tanpa ada kekurangan satu apa pun," ucapnya.***