KONTEKS.CO.ID - Gunung Tangkuban Perahu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, saat ini berada pada Status Level I (Normal).
Namun, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi erupsi freatik, terutama karena tingginya curah hujan di sekitar kawasan gunung.
Pantauan terbaru menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan, termasuk kemunculan gempa frekuensi rendah.
Ini menjadi sinyal awal potensi gangguan vulkanik meski tidak langsung menunjukkan peningkatan status.
Menurut Kepala Badan Geologi M. Wafid, erupsi freatik bisa terjadi tanpa adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta tidak mendekati area kawah dan segera menjauh jika terlihat asap tebal atau mencium bau gas menyengat.
Apa Itu Erupsi Freatik?
Erupsi freatik adalah letusan yang terjadi ketika air, baik dari hujan, tanah, atau danau kawah bersentuhan dengan batuan panas atau magma di dalam bumi.
Interaksi ini menghasilkan uap bertekanan tinggi yang bisa menyembur tiba-tiba ke permukaan sebagai ledakan gas, abu, dan material batuan, tanpa lava.
Karakteristik ini membuat erupsi freatik berbahaya karena sulit diprediksi. Letusan bisa terjadi secara mendadak, bahkan saat gunung masih berstatus normal.
Penyebab Erupsi Freatik
- Beberapa pemicu umum terjadinya erupsi freatik antara lain: