KONTEKS.CO.ID – Video pengendara merekam sukarelawan pengatur lalu-lintas atau ‘polisi cepek’ berkalung scan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) viral di media sosial.
Dalam video viral itu, terlihat dua orang ‘polisi cepek’ mengenakan masker dan topi serta rompi kuning sedang mengatur lalu lintas di sekitar Aloha, Sidoarjo, Jawa Timur.
Pengendara yang sedang memutar balik pun jadi penasaran. Dia lantas meminta rekannya mencoba scan QRIS di dada polisi cepek tersebut.
“Cobain-cobain, barkode,” kata pria dalam mobil kepada rekannya, mengutip Selasa 23 Januari 2024.
Kemudian seorang perempuan meminta izin untuk melakukan scan barkode.
“Coba ya. h bisa-bisa, joos. Polisi Cepek Aloha,” ujarnya.
Terlihat di ponselnya, dia membayar sejumlah uang sebesar Rp4 ribu kepada polisi cepek itu.
Fakta Sebenarnya
Belakangan terungkap, aksi dua orang polisi cepek adalah setingan belaka.
Kedua orang tersebut bernama Agus Supriyanto (40) dan Giyono (63), warga Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan.
“Sekitar lima hari lalu, tiba-tiba ada orang berhenti dan menyuruh kami menggunakan papan QRIS dari dus yang dikalungkan sehingga terlihat depan dan belakang badan. Mereka menawari kami berdua uang Rp100 ribu,” kata Agus menukil Suryakabar.com.
Kedua orang tersebut lantas menerima tawaran tersebut.
“Orang tadi bilang, nanti ada yang ambil video. Kami disuruh mengalungkan saja. Benar saja ada yang ambil video pakai mobil,” kata dia.
Agus dan Giyono tidak menduga videonya akan viral di medsos.
“Kalau tahu jadi viral begini saya tidak mau. Takut disalahgunakan. Saya khawatir buat macam-macam,” ujarnya.
Kekinian, keduanya sudah tidak memakai papan QRIS tersebut.
“Nanti ada salah tafsir dari masyarakat,” ucapnya.
Bahkan, Agus dan Giyono mengaku tidak tahu kegunaan QRIS.
“Lebih enak terima uang langsung,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"