KONTEKS.CO.ID – Gunung Semeru mengalami 19 kali gempa letusan, pada Senin, 22 Januari 2024 antara pukul 00.00-06.00 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung api Semeru Yadi Yuliandi mengatakan, Gunung Semeru mengalami 19 kali gempa letusan dengan amplitudo 10-21 mm, dan lama gempa 65-140 detik.
“Semeru juga mengalami gempa embusan dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 52-75 detik,” kata Yadi menukil Antara, di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Selain itu, terjadi 2 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 14-39 mm, S-P 15-16 detik dan lama gempa 39-74 detik.
“Secara visual, Gunung Semeru tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati,” ujarnya.
Sementara, cuaca terpantau cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut dan timur.
Sebelumnya, gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) mengalami 69 kali gempa letusan, pada Minggu 21 Januari 2024 pukul 00.00-24.00 WIB.
Lalu, tiga kali gempa guguran, 13 kali gempa embusan, dua kali harmonik, satu kali gempa vulkanik, dan empat kali gempa tektonik jauh.
Gunung Semeru Masih Siaga
Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan Gunung Semeru masih pada Level III atau siaga.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Sebabnya, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
“Kemudian tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” katanya.
BPBD juga meminta masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar.
Potensi tersebut terjadi di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Utamanya, di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Lalu potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"