KONTEKS.CO.ID – Sebanyak 12 ribu masyarakat dalam radius 7 kilometer dari Gunung Ruang telah mengungsi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, evakuasi masyarakat lantaran status erupsi Gunung Ruang yang masih tinggi.
Lantaran itu, kata Suharyanto, pihaknya harus mengikuti standar operasional prosedur untuk mengungsikan warga sekitar Gunung Ruang.
“Kami catat ada 9 ribu, bahkan 12 ribu lebih masyarakat yang berada di radius 7 km harus diungsikan,” ungkap Suharyanto saat Rapat Koordinasi Penanganan Erupsi Gunung Ruang, Kamis 2 Mei 2024.
Terkini, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Ruang mencapai 3.364 jiwa yang tersebar di berbagai tempat pengungsian.
“Pengungsian sampai 2 Mei ini ada 3.364 jiwa,” ujar Suharyanto.
Kemudian, masih ada 7 bandara yang tutup operasional imbas erupsi Gunung Ruang.
“Bahwa ada 7 bandara yang tutup, Sam Ratulangi, Djamaludin Gorontalo, Naha Siau, Lolak, Miangas, Melonguane,” jelasnya.
“Tentu saja informasi akan di-update terus menerus, sampai hari ini 18.00 WITA juga belum didarati,” ujarnya.
Sementara, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan, pihaknya telah memperluas wilayah area bahaya akibat erupsi Gunung Ruang dari 6 km menjadi 7 km.
“Jadi tanggal 29 April yang tadinya sudah siaga kita naikkan lagi ke Awas. Sebetulnya tanda-tanda bukan dari tanggal 30 pukul 01.30 WIB tapi dari tanggal 29 sudah punya perkiraan apakah akan kembali lagi,” terangnya.
“Biasanya gunung kalau sudah terjadi sekali (erupsi) gitu butuh waktu lama, tapi kita keliru, Ruang beraksi lagi. Sehingga kita naikkan menjadi awas. Bahkan paginya pukul 09.00 WITA, area bahaya kita perluas dari 6 km menjadi 7 km,” ungkap Hendra.
Hendra pun mengingatkan agar bahaya erupsi Gunung Ruang harus diantisipasi.
Sebab, karakteristik proses erupsi begitu cepat.
“Ke depan harus kita antisipasi. Bahkan lebih besar. Bahwa kita bisa lihat khasnya (Gunung) Ruang cepat sekali, kita harus respons selalu siaga hitungan jam,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"