KONTEKS.CO.ID – Bencana tanah longsor menerjang kawasan wisata Mata Air Cipondok, Subang, Jawa Barat, pada Minggu, 7 Januari 2024 sekitar pukul 17.30 WIB.
Tanah longsor tersebut terjadi usai hujan deras lebat melanda wilayah Subang bagian selatan.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan, tanah longsor di wilayah Kabupaten Subang itu menyebabkan dua orang meninggal dunia dan sejumlah orang terluka.
Bey meninjau langsung lokasi terjadinya bencana tanah longsor di Subang tersebut.
“Kami menyampaikan dukacita mendalam dan berbelasungkawa bagi korban yang meninggal dunia. Ada dua orang yang meninggal,” kata Bey menukil Antara, Selasa 9 Januari 2024.
Bencana itu juga menyebabkan sembilan orang terluka dan 49 orang mengungsi di bagian wilayah Kabupaten Subang.
“Penanganan pengungsi baik, insya Allah terjaga,” kata Bey.
Dia mengingatkan warga Jawa Barat untuk meningkatkan kewaspadaan saat terjadi kondisi cuaca ekstrem.
“Jika sudah hujan besar, atau ada peringatan awal dari petugas berwenang, mohon dipatuhi di lapangan,” ujarnya.
“Jangan sampai kita berada dalam kondisi cuaca buruk di alam terbuka, karena itu sangat berbahaya. Carilah tempat seaman mungkin untuk menghindari bencana atau longsor yang mungkin ditimbulkan,” imbaunya.
Sementara itu, Bupati Subang Imran menyampaikan bahwa warga yang terluka akibat tanah longsor sudah mendapat penanganan.
“Luka-luka sudah ditangani. Kemudian, bagi semua korban, termasuk almarhum, telah mendapatkan bantuan pemerintah,” katanya.
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tanah longsor di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, pada Minggu 7 Januari 2024 sekitar pukul 17.30 WIB.
Bencana alam itu menyebabkan setidaknya sembilan orang terluka. Lalu, Dua orang meninggal karena tertimbun longsoran tanah.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"