KONTEKS.CO.ID – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menutup sementara Bandara Internasional Minangkabau di Sumatera Barat akibat erupsi Gunung Marapi.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni mengatakan, keputusan ini sebagai langkah mitigasi akibat adanya abu Gunung Marapi yang terdeteksi melalui pengamatan lapangan, berupa paper test yang dilakukan pada pukul 07.00 s.d. 08.30 UTC.
Penutupan bandara ini diumumkan melalui Notice to Airmen (NOTAM) dengan Nomor B2559/23 NOTAMN karena alasan keselamatan penerbangan terutama adalah sebaran abu vulkanik Gunung Marapi dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
“Keputusan penutupan ini diambil dengan pertimbangan utama terhadap keselamatan penerbangan,” ucap Kristi dalam keterangan resminya, mengutip Sabtu 23 Desember 2023.
Berdasarkan informasi, abu gunung berapi ini berdampak pada 15 penerbangan, yang di antaranya 2 penerbangan internasional, dan 13 penerbangan domestik.
Akibatnya, 1 penerbangan harus kembali ke bandara asal atau return to base dan 14 lainnya harus batal.
Kristi menambahkan, bahwa pihaknya melalui Otoritas Bandara Wilayah VI Padang akan terus melakukan monitoring dan pengawasan perkembangan situasi tersebut berupa pengamatan lapangan dengan interval 1 sampai 2 jam sekali pada beberapa titik di sekitar bandara.
Bahwa dengan adanya keadaan kahar (force majeure) tersebut, Kristi mengimbau maskapai penerbangan memberikan kompensasi kepada penumpang yang membeli tiket. Termasuk opsi full refund, reschedule, ataupun re-route ke bandara terdekat jika seat masih tersedia.
Kristi berharap, hal ini dapat membantu penumpang yang terkena dampak penutupan bandara.
“Kami memahami bahwa kebijakan ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Namun keselamatan seluruh pihak terlibat tetap menjadi prioritas utama. Kami menghargai pengertian dan kerja sama dari seluruh pihak yang terlibat dalam situasi ini, dan semoga kondisi di Bandara Minangkabau cepat kembali normal,” ungkap Kristi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"