KONTEKS.CO.ID – Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan (Disdik) menggelar seminar internasional bertajuk ‘Jakarta: Kota Global Menuju Indonesia Emas’ di Balai Kota DKI Jakarta, pada Selasa, 14 Mei 2024.
Dalam kesempatan itu, Sekda DKI Jakarta, Joko Agus Setyono menegaskan, dunia pendidikan harus memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas SDM di tengah perkembangan teknologi dan informasi.
Sehingga, seminar tersebut penting dalam merumuskan kebijakan untuk menciptakan SDM yang berkualitas.
“Seminar ini turut memberikan kontribusi yang sangat berharga untuk meredefinisikan atau mentransformasikan layanan pendidikan, khususnya di Kota Jakarta agar setara dengan kota-kota maju di dunia. Seminar ini adalah ikhtiar yang akan bermuara pada terciptanya SDM yang berkualitas,” ujar Joko Agus.
Adapun seminar diikuti narasumber dari dalam dan luar negeri yang membahas beragam tantangan dan peluang untuk memajukan pendidikan di tengah Jakarta yang sedang dipersiapkan menjadi Kota Global.
Joko mengatakan, sesuai amanat Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ), SDM unggul diperlukan untuk mempersiapkan Jakarta sebagai kota bisnis berskala global dan Indonesia Emas 2045.
“Tanpa SDM yang unggul, maka kita tidak bisa mencapai apa yang dicita-citakan dalam UU No 2 Tahun 2024, yaitu menjadikan Jakarta sebagai kota bisnis yang berskala global,” katanya.
“Kemudian mempersiapkan sarana dan prasarana, serta anggaran yang efektif, efisien, dan ekonomis,” sambungnya.
Menurut Joko Agus, diperlukan kompetensi, kreativitas, dan konektivitas untuk menciptakan SDM unggul.
Untuk itu, ia menginginkan sekolah di Jakarta dapat membina peserta didik agar memiliki kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja.
Seperti menciptakan kurikulum pendidikan yang disesuaikan untuk dunia kerja dan menjalin hubungan baik dengan perusahaan calon dunia kerja.
Lebih lanjut, Joko Agus juga mengingatkan bahwa terdapat tiga hal penting dalam membangun Jakarta sebagai Kota Global yang memprioritaskan peningkatan kualitas hidup warga.
Pertama, menjadikan kota layak huni yang mencakup aspek perumahan hingga kesehatan warga.
Kedua, memperhatikan aspek lingkungan yang mencakup pengolahan sampah, sanitasi, dan air limbah.
“Ketiga, melengkapi aspek aksesibilitas yang mencakup pembangunan transportasi umum dan jalan,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"