bola

Hebatnya Putut Wijanarko, Legenda Sepak Bola Jatim yang Jago Promosikan Klub ke Kasta Kompetisi Lebih Tinggi

Rabu, 2 April 2025 | 16:31 WIB
Putut Wijanarko (kiri) dan Bejo Sugiantoro semasa masih membela Persebaya Surabaya. ( X.com @oiradnegel)

KONTEKS.CO.ID - Legenda sepak bola Jawa Timur, Putut Wijanarko, berpulang pada Selasa 1 April 2025 kemarin. Kabarnya ia meninggal karena penyakit jantung.

Namanya sangat familiar bagi penggemar sepak bola di Jawa Timur. Bukan hanya bagi Bonek Persebaya Surabaya, tapi juga masyarakat komunitas sepak bola di Jember, Lumajang hingga Probolinggo.

Kabar duka wafatnya gelandang serang Persebaya itu pertama kali beredar di platform WhatApp Grup pada Selasa 1 April 2025.

Baca Juga: Dua Ganda Indonesia di Luar Cipayung Bersinar, Taufik Hidayat Sindir Pemain Pelatnas yang Punya Fasilitas Lengkap

Kabarnya Putut Wijanarko meninggal dunia lantaran serangan penyakit jantung.

Malang-melintang di Klub-Klub Jawa Timur

Nama besar pria pria kelahiran Surabaya 27 Januari 1969 itu sudah menjadi legenda bagi dunia sepak bola di Jawa Timur. Baik sebagai pelatih maupun pemain.

Pemegang lisensi kepelatihan B dari Konfedereasi Sepak Bola Asia atau AFC itu sejak 2008 sudah menangani 10 klub sepak bola. 

Baca Juga: Gercep, Prajogo Pangestu Caplok Kilang Minyak Milik Shell Singapura

Bahkan berkat tangan dinginnya, Putut Widjanarko acapkali mengangkat sejumlah klub ke level turnamen sepak bola yang lebih tinggi di Tanah Air.

Di antaranya, Persipro Probolinggo yang naik status dari Divisi I ke Divisi Utama pada 2008. Lalu Persid Jember dipromosikan dari Divisi I ke Divisi Utama di tahun 2010.

Menyusul Persinga Ngawi yang melaju ke Divisi Utama dari Divisi I pada 2013. Dan Persibas Banyumas yang juga naik level di musim kompetisi 2014-2015.

Baca Juga: PBSI Ubah Metode Promosi Degradasi Atlet Penghuni Pelatnas Cipayung, Ini Penjelasan Taufik Hidayat

Mendiang Putut juga sempat membawa Persinga Ngawi melaju ke babak 16 besar nasional Liga 3.

Putut Wijanarko pun tercatat pernah membela Persid Jember pada periode 2002-2005. Bahkan mengemban ban kapten tim.

Putut Wijanarko Mengawali Karier di Persebaya Surabaya

Dia merintis karier sebagai pesepak bola profesional pada usia 20 tahun di Persebaya Surabaya mulai 1989.

Baca Juga: Pemakaman Ray Sahetapy Tunggu Kepulangan Anak dari Amerika Serikat

Dari sejumlah klub yang pernah Putut bela, Persebaya adalah klub yang paling berkesan. Sebab ia pernah menggenggam gelar juara Ligina 1993 bersama Jackson F Thiago dan Rusdi Bahalwan.

Klub kebanggaan warga Kota Surabaya itu juga menjadi tempat terlama yang pernah ia bela. Ia menjadi Skuad Bajul Ijo selama delapan musim.

Namun Putut pernah keluar pada musim 1989-1993 dan 1995-1999. Dia juga sempat membela Persela Lamongan selama satu musim sebelum memutuskan menjadi bagian Persib Jember.

Baca Juga: Masih Fresh: EA Sports Luncurkan Kode Redeem FC Mobile Edisi Lebaran Hari Ketiga 2 April 2025

Demi sepak bola, Putut juga rela melepas statusnya sebagai PNS staf bidang kesra di Pemkab Jember pada 2003.

Putut memilih mundur lantaran harus berpindah kota dan sudah tak lagi menjadi skuad Persid Jember.

Klub Persipro Probolinggo adalah klub sepak bola terakhirnya yang dibela sebagai pemain selama dua musim. 

Baca Juga: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Diprediksi 6-7 April 2025, Ini Kata Menko AHY

Kemudian mendiang memutuskan gantung sepatu pada 2007, tepatnya di usia 38 tahun. Lalu mulai merintis karier kepelatihannya dengan menjadi asisten pelatih Persipro yang saat itu berkompetisi di Divisi 1. ***

Tags

Terkini

Ini Bukan Sergio Ramos! CD Guadalajara Vs Barcelona

Kamis, 18 Desember 2025 | 18:08 WIB