KONTEKS.CO.ID - Piala Dunia Qatar 2022 hari ini akan resmi dibuka dengan laga tuan rumah vs Ekuador. Namun tak banyak orang tahu kontroversi di balik pengamannya.
Bahkan dalam laporannya, The Sun, menyebut Qatar mendatangkan aliansi brutal guna mengawasi Piala Dunia 2022. Mulai dari polisi gas air mata Prancis hingga pasukan khusus Turki yang siap menghajar penggemar sepak bola.
Pihak keamanan dari AS, Inggris, Turki, Korea Selatan, Prancis, Italia, dan Pakistan akan membentuk pasukan polisi tambal sulam yang dirancang untuk menjaga ketertiban di pesta sepak bola selama sebulan.
Polisi tambahan akan memberikan keamanan di delapan stadion di Doha. Selain itu, mereka ditempatkan di hotel tempat 32 tim sepak bola nasional menginap sebagai bagian dari "Operasi Perisai Piala Dunia".
Beberapa unit polisi yang paling sulit termasuk unit operasi khusus Turki, yang dikenal sebagai Polis-Özel-Harekat, dan polisi anti huru hara Prancis di balik serangan gas air mata terhadap para penggemar Liverpool, juga akan meningkatkan keamanan di Qatar.
Tim polisi Turki yang menakutkan sebagian besar digunakan untuk memerangi terorisme di negara asalnya telah dikritik, karena pelanggaran hak asasi manusia. Terutama terhadap mereka yang berada di daerah Kurdi.
The Sun menyebutkan, skuad ini juga memiliki unit wanita yang ganas. Salah satu dari segelintir pasukan keamanan di dunia yang melakukannya.