Qatar pada akhirnya akan mendapat untung dari menyelenggarakan acara yang ditonton jutaan orang di seluruh dunia, hingga 9 miliar dolar AS (sekitar 8,7 miliar Euro atau Rp 141 triliun), menurut penyelenggara turnamen.
Angka tersebut didasarkan pada penilaian Qatar sendiri tentang biaya pementasan acara tersebut, yang secara signifikan lebih rendah dari 220 juta euro yang diajukan oleh Front Office Sport. Menurut penyelenggara Piala Dunia 2018, turnamen tersebut menyuntikkan 12,5 miliar euro ke dalam ekonomi Rusia antara 2013 dan 2018, setara dengan 1% dari PDB negara tersebut.
220 miliar Euro
Menurut perusahaan konsultan keuangan Front Office Sport, Piala Dunia 2022 akan menelan biaya hingga 220 miliar Euro atau sekitar Rp 3.573.865.594.200.000 (tiga kuadriliun lim ratus tujuh puluh tiga triliun delapan ratus enam puluh lima miliar lima ratus sembilan puluh empat juta dua ratus ribu rupiah dengan kurs 18 November 2022) atau lima kali lebih banyak daripada biaya tujuh turnamen Piala Dunia terakhir yang disatukan.
Total pengeluaran itu memecahkan rekor Piala Dunia 2014 Brasil yang cuma menelan biaya 15 miliar euro (atau sekitar Rp 243,64 triliun rupiah).***