KONTEKS.CO.ID – Gunung Semeru erupsi cukup besar, pada Minggu, 4 Desember 2022.
Awan panas yang dimuntahkan Gunung Merapi sering disebut dengan Wedhus Gembel. Awan panas adalah campuran material letusan gunung antara gas dan bebatuan (segala ukuran) yang terdorong ke bawah akibat densitas yang tinggi.
Campuran material ini kemudian menggulung terlihat seperti awan yang menyusuri lereng. Secara umum kandungan Wedhus Gembel ada 2 yaitu zat padat dan fase gas. Zat Padat yaitu debu volkanik dengan ukuran mulai dari ash sampai lapili, sedangkan fase gas berupa CO2, sulfur, chlor, uap air dan lainnya yang bercampur udara.
Guguran awan panas seringnya juga mengeluarkan material vulkanik lainnya seperti hujan abu, aliran lava, lontaran material pijar hingga banjir lahar.
Saat keluar kawah suhu awan panas bisa mencapai 1.000 sampai 1.100°C dan ketika menerjang permukiman suhunya menjadi sekitar 500-600°C. Sedangkan, kecepatannya bisa mencapai 200 Km perjam dengan ketebalan 1000 meter atau setinggi 600 orang dewasa yang berjajar ke atas.
Selain suhunya yang sangat panas, wedhus gembel juga mengandung material vulkanik yang sangat berbahaya. Salah satunya gas beracun yang mana apabila manusia yang bernapas di bawah awan panas bisa mengalami kerusakan sistem pernapasan dan paru paru.
Awan panas ini bisa membakar apapun yang dilaluinya. Jadi, apabila tubuh manusia terkena awan panas, maka tubuhnya bisa menjadi kaku terpanggang berselimut debu.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"