KONTEKS.CO.ID – Sistem tanam paksa atau cultuurstelsel merupakan salah satu penerapan kebijakan Belanda setelah hilangnya kekuasaan atas Indonesia pada 1811-1816.
Sistem kerja paksa ini adalah inisiasi oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Johannes van den Bosch (1830-1834).
Tujuan utama kebijakan tanam paksa di bawah pemerintahan Gubernur van Den Bosch adalah mengatasi penurunan ekonomi Belanda karena pembiayaan perang, baik di wilayah jajahan maupun di negeri asal.
Jenis tanaman yang menjadi fokus Van Den Bosch dalam sistem tanam paksa yaitu tanaman kopi, tebu, dan indigo (nila).
Tanaman tembakau dan kina juga menjadi penting di beberapa daerah, seperti Rembang, Surabaya, Madiun, Kediri, Blitar, dan Priangan.
Jenis Tanaman yang Menjadi Fokus Van Den Bosch
-
Kopi, Gula, dan Kina
Kopi menjadi tanaman kunci dalam sistem tanam paksa, bersama tebu untuk produksi gula, dan kina.
Pertanian ini memerlukan lahan yang luas dan tenaga kerja yang melibatkan banyak penduduk.
-
Indigo
Indigo, sebagai tanaman penghasil pewarna biru untuk tekstil, juga menjadi fokus dalam sistem ini. Tanaman ini diproses di pabrik untuk bahan pewarna.
Sebelum penerapan sistem tanam paksa, produksi indigo sebagai bahan pewarna ada di Jawa, termasuk di Cirebon.
Meskipun Cirebon sebelumnya sudah merupakan produsen besar indigo, kopi, dan kayu jati, produksi indigo meningkat signifikan selama masa sistem tanam paksa dari tahun 1830 hingga 1864.
Tekanan terbesar terjadi di daerah tanaman indigo, terutama di Parahyangan. Misalnya, pekerja laki-laki dari beberapa desa di distrik Simpur yang dipaksa bekerja di perkebunan indigo selama 7 bulan tanpa henti.
Hal ini ternyata melanggar aturan awal yang mengizinkan waktu tanam padi atau 3 bulan.
Dampaknya, petani tidak memiliki waktu untuk menggarap sawah atau tanah mereka sendiri, yang berujung pada kelaparan di Cirebon, Purwodadi, Demak, dan Grobogan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"