KONTEKS.CO.ID – Serangga merupakan jenis hewan dengan spesies bervariasi yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti kecoa, belalang, jangkrik, dan lain sebagainya.
Meskipun sering menjadi bagian dari lingkungan sekitar, tak jarang keberadaan serangga terkadang bisa menimbulkan gangguan dalam kehidupan manusia.
Hal ini terutama ketika beberapa di antara jenis serangga justru menjadi hama yang merugikan manusia misal dalam usaha pertanian.
Untuk mengatasi masalah ini, ilmuwan telah mengembangkan perlakuan khusus terhadap serangga jantan agar tidak memproduksi sperma.
Tindakan ini semacam langkah pencegahan bertujuan untuk mengendalikan populasi serangga yang bisa menjadi ancaman.
Dalam ranah ilmu Sains, serangga termasuk dalam kelas Insekta, yang memiliki keanekaragaman tinggi dengan lebih dari 1 juta spesies, seperti dijelaskan dalam buku “Mengenal Kehidupan Serangga” oleh Wahyudi Wijayanto, S.Pd (2022:8).
Meskipun tubuhnya kecil dan ringan, serangga memiliki kemampuan untuk terbang, melompat, atau berlari dengan cepat, menunjukkan kekuatan yang tak terduga.
Pensterilan Serangga Jantan agar Tidak Memproduksi Sperma
Keberadaan serangga yang merugikan seringkali menjadi masalah serius bagi masyarakat, terutama petani.
Oleh karena itu, pemberian perlakuan khusus pada serangga jantan untuk menghentikan produksi sperma menjadi langkah penting dalam mengurangi populasi serangga tersebut.
Perlakuan ini, yang disebut pensterilan atau sterilisasi, bertujuan untuk mencegah serangga jantan mengeluarkan sperma saat musim kawin.
Jika berhasil, serangga tersebut menjadi steril, dan tanpa sperma, serangga betina tidak dapat menghasilkan keturunan.
Dengan demikian, langkah ini diharapkan dapat mengurangi populasi serangga yang dapat menyebabkan gangguan bagi masyarakat, terutama para petani.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"