otomotif

Laporan Terbaru Ungkap Bahaya Mengemudi 'Multitasking'

Senin, 3 Oktober 2022 | 08:18 WIB
Seorang anak muda mengenakan headphone berjalan di ramainya lalu lintas. Sebuah laporan terbaru menyoroti bahaya mengemudi multitasking. Foto: DEKRA


KONTEKS.CO.ID - Saat pengemudi memutuskan melakukan panggilan atau menerima telepon, membaca atau mengirim pesan teks saat berada di belakang kemudi, mereka meningkatkan risiko terlibat dalam kecelakaan.





Pejalan kaki dan pengendara sepeda juga berada dalam bahaya besar jika menggunakan ponsel atau saat menggunakan headphone-nya.





Bahaya akibat pengalihan perhatian bukanlah hal baru, tetapi penelitian yang baru-baru ini dirilis menunjukkan masalahnya bahkan lebih serius daripada yang diperkirakan. Ada banyak kasus tabrakan yang tidak tercatat karena kurangnya perhatian dalam berkendara.





Mengemudi multitasking membunuh lebih banyak pengguna jalan daripada alkohol. Terpenting, isyarat tentang situasi jalan sering terlewatkan oleh pengemudi.





Itulah kesimpulan dari riset baru yang baru-baru ini diumumkan oleh DEKRA, sebuah perusahaan berbasis di Jerman yang melakukan pengujian otomotif, inspeksi dan penelitian kecelakaan. Analisis mengemudi yang terganggu (multitasking) adalah bagian dari Laporan Keselamatan Jalan DEKRA 2022.





"Tuntutan yang diberikan kepada kami sebagai pengguna jalan begitu kompleks, sehingga harus memberikan perhatian penuh jika ingin pulang dengan selamat. Multitasking cukup sederhana tidak bekerja dalam situasi transportasi jalan, karena kita sangat terbatas dalam kemampuan mengemudi," papar Luigi Ancona, seorang peneliti kecelakaan di DEKRA, dikutip Forbes, Minggu, 2 Oktober 2022.





Banyak pengemudi tidak dapat menahan keinginan untuk memeriksa pesan diponselnya saat mengemudi, kata Ancona. “Siapa yang memilih memejamkan mata selama beberapa detik saat berada di belakang kemudi kendaraan?” tanyanya.


Halaman:

Tags

Terkini

China Perketat Aturan Gagang Pintu Kendaraan Listrik

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:21 WIB