otomotif

Chery Jelaskan Dampak BBM Etanol 10 Persen di Komponen Mesin Mobil, Benarkah Merusak?

Minggu, 26 Oktober 2025 | 19:47 WIB
Chery Tiggo 8 CSH salah satu kendaraan yang mampu menenggak BBM etanol 10 persen (Youtube/williamsarjana)


KONTEKS.CO.ID – Beredar kabar bahan bakar minyak (BBM) yang mengandung etanol 10% bisa merusak atau tidak cocok dengan mesin kendaraan atau mobil di Indonesia. Benarkah?

Diketahui, pemerintah berencana mengaplikasikan kebijakan campuran etanol 10% atau E10 pada BBM produksi 2027.

Kebijakan baru itu dilakukan dengan tujuan mengurangi emisi yang dipicu mesin kendaraan bermotor. Menyusul pro-kontra batalnya SPBU swasta membeli bahan bakar minyak dari Pertamina karena mengandung etanol 5%.

Baca Juga: Ratusan Warga Malaysia Turun ke Jalan Protes Kunjungan Trump di KTT ASEAN 2025

Berbicara polemic ini, Product Planning PT Chery Sales Indonesia (CSI), Yusuf menjelaskan, mobil yang ada sekarang ini sudah didesain untuk bisa mengonsumsi etanol dalam kadar tinggi demi memenuhi regulasi emisi.

"Kalo bicara komponen kita harus melihat kepada sejumlah faktor. Pertama, kita kan ke ramah lingkungan apalagi hybrid, terus sejumlah fitur yang ada di Chery itu benar-benar meminimalisir karbon, mengingat karbon itulah yang menjadi penyebab kerusakan kendaraan," ungkap Yusuf di Jakarta, Minggu 26 Oktober 2025.

Lebih lanjut ia menyampaikan, jajaran model yang Chery tawarkan sudah bisa menelan hingga etanol 30%. Sampai sekarang, belum ada laporan kerusakan yang dipciu oleh BBM.

Baca Juga: Spesifikasi Realme 15 5G, HP Kelas Menengah dengan Fitur Premium

"Dengan teknologi yang Chery miliki sekarang, kadar karbon itu bisa berkurang dengan sebaik mungkin. Jadi tidak menyebabkan terjadinya suatu endapan. Sehingga untuk yang saat ini pun kerusakan akibat bahan bakar belum kami temukan," tegas Yusuf.

Untuk melihat adanya masalah pada bahan bakar, dia mengungkapkan, pemilik kendaraan dapat melihatnya pada kondisi busi. Yakni, performa yang dikeluarkan oleh mesin tidak maksimal jika tidak cocok dengan BBM yang digunakan.

"Paling mudahnya begini, misalkan ada kemungkinan yang terjadi memang disebabkan oleh bahan bakar, terjadi penurunan performa dan itu memunculkan indikator. Ketika itu terjadi, biasanya dari teknisi kami akan melihat kondisi businya lebih dahulu," pungkas Yusuf. ***

Tags

Terkini

China Perketat Aturan Gagang Pintu Kendaraan Listrik

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:21 WIB