KONTEKS.CO.ID - Penurunan harga besar-besaran pada mobil listrik Wuling BinguoEV telah memicu gelombang protes dari para pemilik awal kendaraan berbasis baterai itu.
Tak tinggal diam, mereka pun membuat petisi terbuka yang hingga kini sudah ditandatangani oleh ratusan orang.
Petisi tersebut berisi tuntutan kepada pihak Wuling Motors agar memberikan kejelasan dan kompensasi kepada para konsumen awal yang merasa dirugikan secara materiil.
Baca Juga: Nekat Curi Uang Rp2 Juta di Pesawat, Turis China Berakhir Masuk Bui
Pasalnya, harga Wuling BinguoEV mengalami penurunan hingga ratusan juta rupiah hanya dalam hitungan bulan sejak peluncuran resminya.
Para pemilik merasa tidak mendapat perlakuan adil dari produsen, mengingat mereka telah membeli mobil dengan harga penuh tanpa adanya informasi bahwa potongan harga besar-besaran akan diberikan dalam waktu dekat.
“Bukan cuma soal harga, ini soal kepercayaan,” tulis salah satu pemilik dalam kolom komentar petisi.
Baca Juga: Kapolda NTT Mendarat di Labuan Bajo, Pantau Langsung Kondisi Wilayah Perbatasan Perkuat
Ia menambahkan bahwa keputusan sepihak dari pihak produsen bisa mencoreng reputasi brand dan menurunkan nilai jual kembali mobil mereka secara drastis.
Sementara itu, Wuling Indonesia belum memberikan pernyataan resmi terkait petisi tersebut.
Namun, petisi ini terus menarik perhatian, terutama dari komunitas pengguna kendaraan listrik yang khawatir akan perlakuan serupa dari produsen otomotif lainnya.
Baca Juga: KPK Tetap Kejar Harun Masiku Usai Amnesti Hasto Kristiyanto
Jika terus mendapat dukungan, petisi ini bisa menjadi dorongan kuat agar produsen mobil lebih transparan dan memperhatikan loyalitas konsumen lama di tengah persaingan harga yang makin ketat di pasar kendaraan listrik nasional. ***