KONTEKS.CO.ID – Mercedes-Benz telah mengantonfi persetujuan untuk mulai menguji teknologi mengemudi otonom Level 3 di jalan raya Nevada, AS. Ini menandai tonggak penting bagi perusahaan, karena mereka adalah pabrikan mobil pertama di Amerika Serikat yang menerima persetujuan tersebut.
Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan istilah tersebut, otomatisasi Level 3 mengacu pada kemampuan kendaraan untuk mengemudi sendiri dalam situasi terbatas tertentu, seperti yang didefinisikan oleh SAE International.
Saat ini terjadi, pengemudi bebas mengalihkan pandangan dari jalan dan melakukan tugas lain. Karena aktivitas yang dilakukan oleh orang yang duduk di kursi pengemudi tidak dianggap “mengemudi”.
Namun, perlu diperhatikan bahwa teknologi Mercedes Drive Pilot hanya berfungsi pada kecepatan hingga 64 km/jam. Jadi ini terutama ditujukan untuk digunakan pada saat lalu lintas padat.
Meskipun mobil otonom Mercedes mungkin bukan merupakan otonomi penuh, teknologinya memungkinkan pengemudi untuk memeriksa email atau mengalihkan perhatian mereka dari jalan saat bepergian.
Namun jangan terlalu banyak berharap –orang yang duduk di kursi pengemudi harus tetap terjaga setiap saat, karena kendaraan dapat memintanya untuk mengambil kendali kapan saja. Jika pengemudi tidak merespons setelah sepuluh detik, kendaraan akan berhenti mendadak.
Sementara beberapa perusahaan telah mulai menguji kendaraan yang sepenuhnya otonom di kota-kota seperti San Francisco, ini biasanya hanya digunakan untuk layanan robotaxi. Drive Pilot Mercedes-Benz, di sisi lain, dirancang untuk digunakan pada mobil konsumen.
Menyusul keberhasilan pengujiannya di Nevada, perusahaan menyatakan juga bermaksud mencoba peruntungannya di California. Perlu dicatat bahwa Drive Pilot telah tersedia di Eropa selama beberapa waktu, dan dapat dibeli di Jerman dengan tambahan Rp83 juta untuk S-Class atau Rp124 juta EQS.
Selain Drive Pilot, Mercedes-Benz juga mengumumkan akan memperkenalkan teknologi Automatic Lane Change ke pasar Amerika Utara tahun ini. Teknologi ini memungkinkan kendaraan berpindah jalur bahkan saat cruise control diaktifkan.
Secara keseluruhan, ini adalah saat yang menyenangkan bagi mobil otonom Mercedes dan masa depan berkendara otonom. Meskipun kita belum sampai pada titik di mana kita dapat bersantai di mobil self-driving, kemajuan ini membawa kita selangkah lebih dekat ke hari ketika kita dapat sepenuhnya melepaskan kendali atas kendaraan kita. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"