KONTEKS.CO.ID – Pabrik VinFast di Indonesia. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memfasilitasi rencana produsen otomotif dari Vietnam, VinFast yang ingin berinvestasi di Indonesia.
Total penanaman modal ini bakal terealisasikan USD1,2 miliar atau setara Rp18,6 triliun untuk produksi kendaraan listrik di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi rencana investasi VinFast, karena akan turut mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam keterangannya, Jumat 12 Januari 2024.
VinFast menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim usaha yang kondusif.
Hal ini yang membuat VinFast berminat untuk menggelontorkan dananya pada tahap awal pembangunan pabrik sebesar USD200 juta mulai tahun 2024.
“VinFast sedang mengidentifikasi lokasi yang cocok untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Kebutuhan lahannya sekitar 240 hektare,” ungkap Agus.
Adapun untuk total kapasitas pabrik akan mencapai 50.000 unit per tahun, dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000-3.000 orang.
Sementara untuk pabrik, Menperin menyebut akan beroperasi pada tahun 2026.
Lebih lanjut, Menperin mengatakan, VinFast akan berkolaborasi dengan perusahaan dalam negeri untuk proses produksi.
Selain itu, juga bermitra dengan perusahaan transportasi dan penyedia jasa teknologi dalam rangka ekspansi untuk kendaraan taksi listrik.
“VinFast juga berminat untuk membuat bis listrik, bahkan mereka juga ingin berinvestasi di IKN,” imbuhnya.
Terkait rencana investasi VinFast, Pemerintah Indonesia akan memberikan sejumlah insentif yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan.
Termasuk untuk industri kendaraan listrik, antara lain fasilitas tax holiday, tax allowance, insentif bea masuk, serta insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
Mobil listrik VinFast dengan setir kanan, di antaranya VF 5 dan VF 6, juga akan memasuki pasar di Indonesia pada tahun ini. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"