KONTEKS.CO.ID – Kantor Daihatsu digerebek oleh Pemerintah Jepang setelah skandal keselamatan memaksa anak perusahaan Toyota untuk menangguhkan semua pengiriman mobil tanpa batas waktu.
Inspeksi Kementerian Transportasi di kantor pusat Daihatsu di Osaka, Jepang berlangsung pada Kamis pagi. Penggerebekan menyusul terungkapnya fakta produsen mobil dan pemasok telah memanipulasi hasil berbagai uji keselamatan tabrakan sejak tahun 1989.
Daihatsu memasok mobil dan suku cadang ke sejumlah merek besar, termasuk Toyota, Mazda dan Subaru. Hal ini dapat menyebabkan skandal ini menyebar ke seluruh industri otomotif Jepang.
Bagi Toyota, membangun kembali kepercayaan terhadap pengawasannya akan menjadi sebuah tantangan. Karena ini adalah kedua kalinya salah satu afiliasi utamanya tertangkap basah. Hino Motor mengaku memalsukan data tahun lalu.
“Karena inspeksi internal yang dilakukan secara sukarela hanya mendeteksi satu kasus di mana kinerja kendaraan tidak memenuhi persyaratan hukum, kami pikir risiko penarikan besar-besaran adalah rendah,” tulis analis di Citi Research dalam sebuah catatan, melansir Japan Times, Minggu 24 Desember 2023.
“Namun, jika produksi terhentikan selama dalam jangka waktu yang lama, Toyota dapat memperoleh laba operasional sebesar ratusan miliar yen,” klaimnya.
Toyota mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa sekitar 174 kejanggalan telah teridentifikasi di 64 model. Termasuk di beberapa mobil yang terjual dengan merek Toyota.
Skandal Daihatsu Ikut Memukul Toyota
Langkah untuk menangguhkan pengiriman Daihatsu akan berdampak pada kendaraan yang diproduksi di Jepang dan luar negeri. Dampaknya tidak hanya di pabrik Toyota tetapi mungkin juga di perusahaan seperti Mazda dan Subaru.
Sebelumnya, hanya sekitar setengah lusin model yang terperkirakan terpengaruh oleh hasil tes yang dimanipulasi. Namun Toyota kini mengatakan hampir semua mobil di jajaran Daihatsu dapat terkena dampaknya.
Investigasi berpusat di sekitar unit kontrol airbag mobil, dan menemukan bahwa unit yang tergunakan selama uji tabrak berbeda dengan yang teradopsi pada mobil yang sebenarnya terjual ke publik.
“Meskipun unit uji lainnya kemudian terketahui memenuhi standar industri, hasil uji tabrakan samping pada model Daihatsu Cast dan Toyota Pixis mungkin tidak mematuhi hukum,” kata Toyota.
Perusahaan mengatakan tidak mengetahui adanya kecelakaan atau insiden terkait masalah ini. “Ini akan menjadi tugas yang sangat penting yang tidak dapat diselesaikan dalam semalam,” kata Toyota dalam pernyataan sebagai respons terhadap masalah ini.
“Hal ini memerlukan tidak hanya tinjauan terhadap manajemen dan operasi bisnis. Tetapi juga tinjauan terhadap organisasi dan struktur, serta perubahan dalam pengembangan sumber daya manusia dan kesadaran setiap karyawan,” kilah perusahaan.
Pengakuan Daihatsu Palsukan Hasil Uji Tabrak
Daihatsu mengakui pada bulan April bahwa mereka telah memalsukan hasil uji tabrak pada 88.000 mobil yang terproduksi di Thailand dan Malaysia. Plus kendaraan tang terjual dalam setahun terakhir.
Penyelidik pihak ketiga, yang dipimpin oleh TUV Rheinland Jepang, mengatakan pada hari Rabu, penyimpangan tersebut terjadi sejak tahun 1989 tetapi mulai meningkat pada tahun 2014.
“Kondisi ketenagakerjaan menyerupai kotak hitam di mana mereka yang bertanggung jawab atas lokasi produksi berada di bawah tekanan yang sangat besar. Mereka tertekan untuk memberikan hasil yang baik. Akibatnya, mereka tidak dapat melaporkan permasalahan lebih jauh ke dalam rantai komando,” ungkap Makoto Kaiami, Ketua Komite Investigasi kepada wartawan. “Manajemen tingkat atas tidak terlibat dengan pekerja itu sendiri merupakan sebuah masalah.”
Sementara, Chief Technology Officer Toyota, Hiroki Nakajima, dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Daihatsu Soichiro Okudaira dan Wakil Presiden Hiromasa Hoshika, mengatakan, upaya untuk memaksimalkan produksi dalam negeri dan global menciptakan beban yang tidak disadari. “Untuk itu kami meminta maaf,” ujarnya.
“Pengiriman telah ditangguhkan sehingga produksi kemungkinan akan melambat atau terhenti dalam beberapa hari mendatang,” kata Hoshika.
Daihatsu memiliki ratusan klien di Jepang, lebih dari 10% di antaranya bergantung pada pemasok untuk lebih dari 10 pendapatan mereka.
“Ini akan berdampak signifikan. Kemungkinan besar asuransi juga akan menjadi masalah,” kata Hoshika.
Tidak ada perubahan manajemen langsung yang terumumkan.
Skandal Daihatsu Mengulang Kecurangan Hino Motors
Tahun lalu, anak perusahaan pembuat truk Toyota, Hino Motors, mengaku memalsukan data emisi. Hino, yang 50,5% sahamnya Toyota miliki, mengatakan pada Agustus 2022 bahwa nilai knalpot mesin terpalsukan untuk kendaraan yang terproduksi sejak 2003.
Pengungkapan tersebut terungkap setelah panel pihak ketiga menyerahkan laporan kepada Hino yang merinci temuannya. Perusahaan berjanji pada saat itu untuk berupaya menerapkan langkah-langkah yang akan menghentikan kejadian apa pun lagi. Mereka berjanji akan meningkatkan manajemen dan kepatuhan.
Ini merupakan minggu yang berat bagi produsen mobil terbesar di dunia. Toyota menarik kembali sekitar 1 juta mobil yang terjual di AS karena berisiko mengalami kerusakan kantung udara di sisi penumpang.
“Sensor pada sedan dan SUV merek Toyota dan Lexus tertentu dapat salah menghitung penumpang dan mencegah kantung udara mengembang pada saat yang seharusnya,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Daihatsu telah menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya Toyota miliki sejak 2016. Perusahaan menyumbang sekitar 4% dari penjualan kendaraan global grup Toyota.
Daihatsu memproduksi lebih dari 1,7 juta kendaraan di seluruh dunia pada tahun fiskal 2022, sekitar setengahnya terbangun di Jepang.
Perusahaan ini menguasai sekitar 30% pangsa pasar untuk mobil kei –kendaraan berukuran kecil yang telah terbeli selama bertahun-tahun oleh pelanggan domestik. Ini menjadikannya sebagai pemimpin industri bersama dengan rivalnya Suzuki Motor.
Di luar mobil kei, Daihatsu, yang berbasis di Osaka, terkenal dengan jajaran kendaraan ringan dan sedannya yang populer di Jepang dan Asia Tenggara. Termasuk pikap dan van Gran Max serta kendaraan penumpang Terios dan Xenia. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"