KONTEK.CO.ID – Pada kuartal I tahun 2024, ekonomi Indonesia menorehkan pertumbuhan sebesar 5,11%. Angka ini mengungguli negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Malaysia, dan Singapura.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam periode ini melampaui pertumbuhan ekonomi beberapa negara tetangga dan bahkan negara-negara besar lainnya.
Menurut BPS, ekonomi AS pada kuartal I 2024 mencapai 3%. Jepang hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,2%. Untuk Malaysia sebesar 3,9% dan Singapura sebesar 2,7%.
Meskipun demikian, China masih memimpin dengan pertumbuhan ekonomi 5,3%. Sementara India menunjukkan pertumbuhan yang sangat positif sebesar 7,3%.
“India juga menguat kuartal I 2024 mencapai pertumbuhan 7,3% secara year on year,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, pada Senin 6 Mei 2024.
BPS juga mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 merupakan yang tertinggi sejak tahun 2015. Bahkan pencapaian ini menjadi yang tertinggi sepanjang periode 2019 hingga 2024.
“Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I di tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024 merupakan tertinggi sejak tahun 2015. Sebelumnya di kuartal I 2014 sempat tumbuh 5,12%,” jelasnya.
Konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTN) atau investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan Indonesia pada kuartal I 2024.
Kontribusi konsumsi rumah tangga bahkan meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya.
“Jika melihat pertumbuhan kuartal I 2024, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan terbesar dari sisi pengeluaran yaitu sebesar 2,62%. Kontribusi ini meningkat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya maupun kuartal I 2023,” ungkap Amalia.
Selain itu, pertumbuhan ini pada kuartal I 2024 juga mendapat dukungan dari komponen PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto), yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,19%.
Amalia menjelaskan pertumbuhan ini terpicu oleh investasi dalam bidang bangunan serta realisasi investasi dari penanam modal asing (PMA) dan penanam modal dalam negeri (PMDN).
“Demikian juga pertumbuhan modal pemerintah terlihat tumbuh positif,” tambahnya.
Kontribusi konsumsi pemerintah juga signifikan dalam pertumbuhan ini , mencapai 1,06%, menempatkannya sebagai yang terbesar ketiga. Namun, ekspor neto menunjukkan pertumbuhan negatif sebesar 0,23%.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"