olahraga

Hadiah Rolex dan Dana Rp200 M untuk Timnas Indonesia Disorot: Lindswell Kwok Singgung Kesenjangan Atlet Non-Sepak Bola

Senin, 9 Juni 2025 | 15:55 WIB
Lindswell Kwok Singgung Kesenjangan Atlet Non-Sepakbola (foto: kolase Instagram.com)

KONTEKS.CO.ID - Keberhasilan Timnas Indonesia menundukkan China di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 menuai banyak pujian.

Sebagai bentuk apresiasi, Presiden RI Prabowo Subianto memberikan hadiah spesial berupa jam tangan mewah Rolex kepada para pemain.

Momen itu dibagikan oleh pemain Timnas, Justin Hubner, melalui unggahan Instagram Story-nya.

Baca Juga: 85.000 Tiket Whoosh Terjual Selama Libur Idul Adha 2025

Namun, hadiah mewah ini tidak luput dari kritik. Eks atlet wushu nasional yang pernah dijuluki "Ratu Wushu Indonesia", Lindswell Kwok, angkat suara dan menilai bahwa pemerintah bersikap tidak adil dalam memberikan perhatian kepada cabang olahraga selain sepak bola.

Melalui unggahan Story Instagram pribadinya, Lindswell menegaskan bahwa meski bangga terhadap prestasi Timnas, ia mempertanyakan keadilan dalam pendistribusian fasilitas dan apresiasi kepada atlet dari berbagai cabang olahraga (cabor).

"Tentu bangga dengan prestasi sejawat. Tapi sudah adil belum pemerintah dalam memfasilitasi atlet-atletnya? Karena cabang olahraganya banyak peminat, lebih terkenal? Lantas bukannya prestasi itu dinilai dari pencapaian?" tulis Lindswell.

Baca Juga: Bapanas Pastikan Bansos Beras Disalurkan Mulai Akhir Juni 2025

Ia juga menyinggung soal efisiensi anggaran yang berdampak langsung terhadap pelatnas wushu junior yang dipersiapkan untuk Youth Olympic Games 2026.

Beberapa atlet muda bahkan disebut dipulangkan hanya lewat Zoom dengan alasan penghematan anggaran.

Kesenjangan Anggaran Antar-Cabor

Lindswell membeberkan perbandingan dana yang mencolok antara cabor sepak bola dan lainnya.

Baca Juga: Nuno Mendes Bersinar, Bungkam dan Bikin Lamine Yamal Frustasi: Sukses Antar Portugal Juara UEFA Nations League

Disebutkan bahwa anggaran untuk sepak bola mencapai hampir Rp200 miliar. Sementara cabang-cabang lain hanya memperoleh dana berkisar Rp10 miliar–30 miliar per tahun.

"Sebelumnya boleh cek sendiri anggaran untuk masing-masing cabor di tahun ini. Bola mendekati 200M. Cabor lain? 10-30 M. Jauh ga? Merata tidak?" keluhnya.

Halaman:

Tags

Terkini