KONTEKS.CO.ID – Mengapa petenis Rusia saat tampil dalam Australian Open 2023 tidak diperkenankan mengatasnamakan negaranya? Inilah betapa menjengkelkannya jika urusan politik turut terbawa-bawa hingga ke dunia olahraga, yang selama ini hanya menjunjung sportivitas.
Saat bintang tenis Rusia Andrey Rublev tampil melawan rekannya dari Finlandia Emil Ruusuvuori, Rublev disebutkan status negaranya netral dalam Australian Open 2023.Â
Setelah kalahkan Ruusuvuori, petenis Rusia itu bermain di turnamen Grand Slam di Melbourne dengan status netral dan akan menghadapi Daniel Evans dari Inggris di Babak 3.
Asal status netral pemain Rusia di Australian Open 2023
Dilansir TASS, pada 28 Februari 2022, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengeluarkan rekomendasi kepada federasi olahraga internasional untuk melarang atlet dari Rusia dan Belarusia mengambil bagian dalam turnamen internasional, dengan alasan operasi militer khusus Moskow di Ukraina sebagai alasannya.
Mengikuti rekomendasi IOC pada akhir Februari tahun lalu, mayoritas federasi olahraga global memutuskan untuk melarang atlet dari Rusia dan Belarus dari semua turnamen olahraga internasional, termasuk dalam Australian Open 2023.
Federasi Tenis Internasional (ITF) memutuskan pada 1 Maret 2022 untuk menangguhkan keanggotaan federasi tenis nasional Rusia dan Belarusia dan juga membatalkan semua turnamen tenis yang dijadwalkan sebelumnya di negara-negara tersebut.
Pada 14 Maret 2022, ITF juga menegaskan larangannya terhadap tim tenis nasional Rusia dan Belarusia untuk ambil bagian dalam Piala Davis 2022 dan Piala Billie Jean King 2022.
Asosiasi Tenis Wanita (WTA) dan Asosiasi Profesional Tenis (ATP) mengizinkan pemain tenis dari Rusia dan Belarusia untuk terus berpartisipasi dalam turnamen WTA dan ATP, tetapi dengan status netral.
Semoga moto Olimpiade Citius, Altius, Fortius (Siapa lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat, dialah pemenang) kembali ke pertandingan olah raga. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"