KONTEKS.CO.ID – Kemenangan sensasional diraih pembalap Spanyol, Carlos Sainz, di Grand Prix Australia 2024 dan mematahkan harapan kemenangan Max Verstappen dari Red Bull Racing.
Verstappen, yang tengah memburu rekor 10 kemenangan berturut-turut, harus menyerah karena masalah rem yang mengunci, sehingga harus menerima kenyataan pahit gagal finis.
Lomba ini juga menjadi nasib buruk bagi juara dunia sebanyak tujuh kali, Lewis Hamilton.
Ia harus menyerah dalam balapan setelah 17 lap karena masalah mesin.
Meskipun Red Bull telah mendominasi balapan sejak 2022, Ferrari akhirnya bangkit dengan gemilang di Melbourne.
Carlos Sainz memimpin Ferrari menuju kemenangan, membayar absennya di Jeddah akibat operasi usus buntu.
Ia berhasil mengalahkan rekan setimnya, Charles Leclerc, dalam sebuah balapan yang penuh dengan tantangan.
“Ini bukan balapan yang tersulit. Tetapi aku sangat bangga dan sangat senang senang dengan pertandingan one-two bersama Charles,” ujar Sainz.
“Ini menunjukkan bahwa kerja keras membuahkan hasil,” tambahnya.
Balapan ini dimulai dengan Verstappen gagal mengambil keunggulan signifikan di lap pertama setelah start dari posisi terdepan.
Ferrari memanfaatkan pembukaan DRS awal pada lap kedua, memberikan keuntungan bagi Sainz untuk menyalip Red Bull di lintasan lurus.
Namun, kegembiraan Ferrari hampir sirna ketika Hamilton menghadapi kegagalan mesin, memicu situasi yang menentukan bagi Sainz.
Beruntung bagi Sainz, mobil pengaman virtual memberinya kesempatan untuk melakukan pitstop tanpa risiko kehilangan posisi terdepan.
Meski sempat ada kekhawatiran atas kerusakan mobil George Russell, pembalap Mercedes yang menabrak pembatas beton di lap terakhir, pasangan pembalap dari Ferrari, Sainz dan Leclerc berhasil mempertahankan dominasinya untuk meraih posisi one-two yang membanggakan di Melbourne.***
(Laporan Grace Ekklesia Noel – Jurnalis Magang)
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"