KONTEKS.CO.ID – Seorang pemain catur muda yang bernama Ashwath Kaushik dan menciptakan sejarah pada hari Minggu dengan menjadi pemain termuda yang pernah mengalahkan seorang grandmaster catur.
Usianya delapan tahun, enam bulan, dan 11 hari saat dia berhasil mengalahkan grandmaster Jacek Stopa dari Polandia pada putaran keempat Burgdorfer Stadthaus Open di Swiss.
Bocah ini berhasil mengalahkan Stopa, yang berusia 37 tahun, dan membuat rekor baru setelah sebelumnya dipegang oleh Leonid Ivanovic, yang saat itu berusia delapan tahun.
Dalam sebuah wawancara dengan Chess.com, Ashwath menyatakan, “Rasanya sangat menarik dan luar biasa, dan saya merasa bangga dengan permainan saya dan cara saya bermain.”
Ashwath, yang lahir di India pada tahun 2015, telah menunjukkan bakatnya dengan memenangkan berbagai turnamen remaja di seluruh dunia, termasuk menjadi juara World Under-8 Rapid pada tahun 2022.
Ayahnya, Kaushik Sriram, menyatakan dalam wawancara dengan Chess.com bahwa mereka tidak memiliki latar belakang catur dalam keluarga mereka, dan mereka terkejut melihat putranya berkembang menjadi pemain yang sangat berbakat.
“Setiap hari adalah penemuan baru, dan terkadang kami tersandung saat mencari jalan yang tepat untuknya,” ujarnya.
Chess.com juga melaporkan bahwa si bocah 8 tahun ini menghabiskan tujuh jam setiap hari untuk bermain catur.
Meskipun lahir di India, Ashwath Kaushik telah tinggal di Singapura selama enam tahun terakhir.
“Ashwath belajar sendiri dan sering bermain catur dengan kakek-neneknya,” kata ayahnya, Kaushik Sriram, yang mengaku kagum karena tidak ada yang bermain catur dalam keluarganya.
Namun, meskipun demikian, bocah ini puas dengan posisi ke-12 dalam turnamen di Swiss setelah kalah dari Master Internasional Harry Grieve.
(Laporan Bintang Samuel Simanjuntak – Jurnalis Magang)
Tag: Chess.com, Catur, Ashwath Kaushik, Harry Grieve, Grand Master Catur, Rekor, Prestasi, India, Jacek Stopa, Burgdorfer Stadthaus Open, Swiss
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"