KONTEKS.CO.ID – Fabio Quartararo singgung Yamaha di tes Jerez, Senin 1 Mei 2023. Itu karena juara dunia MotoGP 2021 itu kepengin motor seperti KTM. Ada apa?
Fabio Quartararo singgung Yamaha di tes Jerez seraya mengatakan dia menginginkan motor KTM seperti yang ditunggangi Brad Binder. Apa alasannya?
Setelah akhir pekan terberatnya di MotoGP 2023 hingga seri keempat di Spanyol, Fabio Quartararo meninggalkan Sirkuit Jerez ‘sedikit lebih bahagia’ setelah tes pasca-balapan.
Juara dunia MotoGP 2021 itu hanya mencetak enam dari kemungkinan 37 poin setelah mengubah posisi terburuk dalam kariernya dari start urutan ke-16 di grid menjadi fini ke-12 di sprint race MotoGP Spanyol 2023, Minggu, 30 April 2023, kemudian finis ke-10 di balapan utama, ketika dia harus melakoni dua penalti Long Lap.
Masalah utama Quartararo dengan motor Yamaha YZR-M1 adalah babak kualifikasi, di mana ia tidak mampu membuat langkah yang cukup besar dengan ban baru, ditambah kesulitan melewati pembalap yang jauh lebih lambat dalam balapan, khususnya Ducati.
Pembalap Prancis itu percaya kurangnya performa mesin tetap menjadi faktor kunci, bahkan powerplant 2023 M1 yang ditingkatkan membutuhkan downforce rendah untuk mencapai kecepatan kompetitif di jalan lurus.
Tetapi dengan desain mesin yang terkunci hingga musim depan, pengembangan Yamaha di tes Jerez pada Senin, 1 Mei 2023 hanya melibatkan pengujian sasis baru.
Selain itu ada beberapa perubahan paket aerodinamika dan knalpot panjang Akrapovic bergaya KTM yang diperkenalkan oleh Franco Morbidelli selama balapan akhir pekan MotoGP Spanyol 2023.
“Sedikit lebih bahagia, katakanlah,” beber Quartararo usai tes Jerez seperti dilaporkan Crash, setelah mencetak lap tercepat ketiga, di belakang dua pembalap tim VR46 Racing Ducati, Marco Bezzecchi dan Luca Marini.
“Kami sedang bekerja, terutama pada ban baru dengan bahan bakar sedikit dan dengan kondisi sangat panas,” urai El Diablo – julukan Fabio Quartararo.
“Kami membuat waktu putaran cukup awal, dengan suhu lebih dari 50 derajat di lintasan, jadi saya bisa membuat waktu putaran yang baik dibandingkan balapan akhir pekan. Dan itu positif,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pembalap 24 tahun itu mengungkapkan: “Saya juga melakukan banyak putaran dengan ban bekas medium lebih lama. Pada 1 menit 37 detik rendah dan pertengahan 1 menit 37, jadi ini sangat bagus. Dan kecepatannya, seperti yang saya katakan, sangat cepat, tapi satu putarannya hilang.”
“Sesuatu yang saya perjuangkan adalah apapun bannya, bekas atau baru, saya selalu berada di batas,” ujar Quartararo.
“Inilah mengapa saya berjuang untuk benar-benar memiliki waktu putaran yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kecepatannya. Jadi mudah-mudahan kami bisa menemukan solusi untuk itu,” kata pembalap kelahiran Nice itu lagi.
Beralih secara khusus ke bagian-bagian baru, Quartararo mengatakan knalpot baru Akrapovic terlihat dan terdengar sangat berbeda.
Namun tujuan utama dari kecepatan tertinggi (yang memungkinkan dia menggunakan lebih banyak downforce) sulit diukur di Jerez.
“Bahkan di atas motor, saat Anda menikung ke kanan, Anda mendengar motor lebih banyak daripada saat Anda berada di trek lurus,” urai Quartararo.
“Itu untuk melihat apakah ada lebih banyak kecepatan tertinggi, tetapi di trek ini kecepatan tertinggi sangat bergantung pada saat Anda keluar dari Tikungna 5,” tambahnya.
“Sayapnya “sangat mirip dan, bagi saya, sedikit lebih buruk. Jadi kami tidak akan memperbarui (homologasi mereka) untuk masa depan,” kata Quartararo lagi.
Sementara itu, sasis baru pada Yamaha M1 juga tidak meyakinkan, dan kemungkinan akan dicoba lagi di balapan kandang Quartararo, MotoGP Prancis 2023, pada akhir pekan depan di Sirkuit Le Mans sebagai seri kelima musim ini.
“Sulit untuk mendapatkan umpan balik (yang jelas). Mungkin bekerja lebih baik di sini tetapi di masa depan lebih buruk. Jadi saya pikir di Le Mans kami akan memiliki perbandingan back-to-back dan melihat bagaimana hasilnya,” ulas Quartararo.
Adapun Quartararo menginginkan Yamaha membuat motor seperti yang ia inginkan, seperti yang diberikan KTM ke Brad Binder dan berbuah satu gelar juara sprint race dan finis podium kedua di MotoGP Spanyol 2023.
“Saya terkesan dengan Binder di sprint race. Saya tidak pernah melihat seorang pembalap menunggangi motor MotoGP seperti itu tanpa mengalami kecelakaan,” ujar Quartararo.
“Dia selalu menerapkan gaya berkendara itu. Memiliki sebuah motor yang memungkinan Anda melakukan hal atau manuver tertentu ketika mengikuti pembalap lain adalah impian saya,” kata Quartararo berharap.
“Itu seperti menunjukkan apa yang kurang dari kami untuk bisa bertarung di peringkat teratas,” tambahnya.
“Motor kami (Yamaha) memiliki lebih banyak power musim ini, namun paket aerodinamika kami lebih kecil dari KTM dan karenanya kami kehilangan kecepatan lebih banyak. Kami membutuhkan tenaga kuda lebih banyak lagi untuk menciptakan lebih banyak downforce,” tandas Quartararo.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"