KONTEKS.CO.ID – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengkritisi Kementerian kesehatan terkait langkanya vaksin meningitis. Kelangkaan ini berdampak pada terlantarnya jemaah umrah Indonesia.
Untuk menghindari terlantarnya jemaah umrah akibat kelangkaan vaksin meningitis, ia meminta pemerintah melobi Arab Saudi tentang syarat vaksin meningitis sebagai syarat wajib jamaah umrah.
“Saat ini tengah ada perubahan beberapa regulasi umrah ini mungkin jadi momentum untuk membicarakan beberapa hal termasuk syarat vaksin meningitis,” kata Kurniasih, Kamis, 29 September 2022.
Legislator PKS ini menambahkan apalagi ada informasi dari KJRI Jeddah yang menyebut di lapangan tidak ada lagi pemeriksaan untuk vaksin meningitis. MUI juga menyebut pemerintah Arab Saudi baru tahu jika vaksin meningitis mengandung zat haram.
“Ini bisa jadi momentum untuk melakukan lobi,” ujarnya.
Hal itu menurutnya sebagai langkah pendek yang bisa dilakukan, karena Kemenkes sebagai operator pengadaan vaksin meningitis hanya berfungsi menyediakan layanan vaksin meningitis sebagai syarat dari pemerintah Arab Saudi.
“Lakukan audit dari total yang stok vaksin yang ada dengan rencana pengadaan ke depan dibandingkan dengan calon jamaah umrah yang sudah membayar dan siap berangkat,” tegasnya.
Selain itu, ia meminta meminta Dinas Kesehatan di setiap daerah memantau stok vaksin meningitis dan dilaporkan secara berkala ke pusat.
Ia pun meminta tidak ada pihak-pihak yang mempermainkan harga di tengah kelangkaan vaksin ini. Selain itu ia mengingatkan jangan ada pihak yang memanfaatkan kelangkaan ini dengan menaikkan harga vaksin.
“Pastikan harganya tidak dipermainkan sehingga memberatkan calon jamaah umrah. Mereka sedang melaksanakan hak ibadahnya yang dilindungi regulasi bukan menjadi komoditas pasar yang bebas dipermainkan,” paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"