KONTEKS.CO.ID – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menyesalkan keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dengan alasan situasi terkini. Keputusan FIFA menunjukkan organisasi tersebut juga berpolitik dan menerapkan standar ganda hanya karena Timnas Israel.
“Pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 memang dalam jangka pendek merugikan dunia sepakbola di tanah air. Namun, di luar soal itu, dengan pencoretan ini kita sebagai bangsa sebenarnya tidak kehilangan muka,” kata Fadli melalui keterangan tertulis, Kamis 30 Maret 2023.
Anggota Komisi I DPR RI menambahkan, jika Indonesia tetap harus menerima kedatangan para atlet Israel, Indonesia sebenarnya telah merendahkan konstitusi serta garis politik luar negeri di bawah aturan FIFA.
“Padahal, sepanjang sejarah Republik ini, kita pernah jadi tuan rumah berbagai ajang olahraga internasional. Tapi posisi itu tak pernah membuat kita sampai kehilangan prinsip dan merendahkan moral yang selama ini dijunjung,” tegasnya.
Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina ini memaparkan, Indonesia adalah negara pertama di dunia yang pernah memboikot keikutsertaan Israel dalam ajang olahraga.
“Sebagai tuan rumah Asian Games IV tahun 1962, kita pernah menolak kedatangan delegasi Israel. Meskipun akibat keputusan itu kita harus menerima skorsing dari IOC (International Olympic Committee), namun belakangan preseden itu mendapat dukungan resmi dari AGF (Asian Games Federation). Menjelang Asian Games 1978 di Bangkok, AGF secara resmi memberi sanksi dan memboikot delegasi Israel dengan alasan keamanan,” paparnya.
Hal itu berdampak pada tahun 1981, dimana AGF mengeluarkan Israel dari OCA (Olympic Council of Asia). Lalu, pada 1983, giliran IAAF (International Amateur Athletic Federation) mendukung dikeluarkannya Israel dari Asian Games.
“Sehingga, jika hari ini kita malah membuka diri terhadap kontingen Israel, itu sebuah kemunduran besar,” jelasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"