KONTEKS.CO.ID – Kapan malam Nisfu Syaban 2023? Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang sangat dinanti-nantikan oleh umat Islam.
Pada malam tersebut, umat muslim biasanya beribadah sepanjang malam dengan melakukan beberapa amalan, seperti shalat sunnah, membaca surah serta berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Malam Nisfu Syaban ini jatuh pada tanggal 15 bulan kedelapan (Syaban) dalam kalender Islam dan dikenal dengan beberapa nama seperti Laylatul Bara’ah atau Laylatun Nisfe min Syakban di dunia Arab dan juga dikenal dengan istilah Shab-e-barat di Afghanistan, Bangladesh, Pakistan, Iran dan India.
Menurut peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang, Nisfu Syaban ini jatuh pada tanggal 7 Maret 2023 malam hingga tanggal 8 Maret 2023.
Penentuan ini juga berdasarkan sebuah pengamatan yang telah dilakukan di beberapa titik di Balai Rukyat Nahdlatul Ulama (NU) pada 20 Februari 2023.
Karena pergantian hari pada kalender Hijriah dilakukan lebih cepat setelah Matahari terbenam atau waktu maghrib, maka Nisfu Syaban ini akan jatuh mulai Selasa, 7 Maret 2023 atau persisnya mulai selasa petang hingga Rabu, 8 Maret 2023.
Begitu pula berdasarkan dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 M, oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI, untuk tanggal 1 Syaban 1444 H atau 2023 ini bertepatan dengan hari Rabu, 22 Februari 2023.
Oleh karena itu, untuk malam Nisfu Syaban ini akan jatuh antara hari Selasa, 7 Maret 2023 dan Rabu, 8 Maret 2023.
Apa Itu Nisfu Syaban?
Malam Nisfu Syaban ini juga dikenal sebagai “malam pengampunan dosa”, “malam berdoa” dan “malam pembebasan” serta seringkali diperingati dengan berjaga sepanjang malam untuk beribadah.
Di beberapa daerah, perayaan Nisfu Syaban juga dijadikan momentum untuk mengenang leluhur. Selain itu, malam tersebut diyakini dapat menghapus dosa mereka yang memohon ampun. Hal ini juga sejalan dengan hadis Rasulullah SAW, sebagai berikut:
“Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya.” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).
Oleh karena itu, banyak masyarakat yang membaca surah-surah dan memperbanyak doa pada saat Nisfu Syaban. Sementara untuk keesokan harinya, umat Islam ini juga disunahkan untuk melakukan berpuasa dan ibadah puasa ini selaras dengan sebuah hadis Nabi SAW, yaitu:
“Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah di siang harinya.” (HR Ibnu Majah dalam as-Sunan dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"