KONTEKS.CO.ID – Aparatur Sipil Negara (ASN) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Pematangsiantar Sumatera Utara, Bursok Anthony Marlon meminta Sri Mulyani mundur sebagai orang nomor satu di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Bursok Anthony Marlon mengaku kecewa dengan kepemimpinan Sri Mulyani di Kemenkeu yang dinilainya tebang pilih dalam menanggapi aduan anak buahnya.
Menurut Bursok Anthony Marlon pengaduan yang dilayangkannya dua tahun lalu tidak ditanggapi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Hal itu berbanding terbalik dengan perlakuan yang menimpa Rafael Alun Trisambodo, ayah dari Mario Dandy tersangka kasus penganiayaan.
Permintaan Bursok agar Sri Mulyani mundur dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan berawal dari pengaduan investasi bodong dua tahun lalu.
Pengaduan yang sudah dilayangkan Bursok tidak ditanggapi oleh Sri Mulyani. Kementerian Keuangan menyebut Bursok sebagai korban investasi bodong yang kecewa.
Bursok sempat viral saat mengirim surat terbuka kepada Sri Mulyani dan pimpinan DPR RI.
“Terkait viralnya surat terbuka tersebut dan meminta Sri Mulyani mundur dari jabatannya, bermula pada tahun 2021 lalu,” ujarnya.
“Saya bersama istri mencoba berinvestasi di dua aplikasi trading, namun mengalami kendala saat melakukan penarikan uang sehingga saya mengecek keabsahan dua perusahaan trading tersebut,” kata Bursok.
Dalam surat aduannya, selain berisikan aduan keras juga mengandung kecaman kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Surat itu dikirim Bursok pada tanggal 27 Mei 2021 lewat bilik pengaduan Wise Kemenkeu.
Dalam surat itu, Bursok mengadukan dugaan tindak pidana yang dilakukan perusahaan investasi bodong (aplikasi trading online) Capital.com dan OctaFX.
Berbeda dengan kasus Rafael Alun Trisambodo, Sri Mulyani langsung turun tangan dan mencopot Rafael.
Sri Mulyani juga membubarkan komuitas motor di jajaran DJP, Belasting Rijder.
Apa yang dilakukan Sri Mulyani itu membuat Bursok merasa diacuhkan karena pengaduannya kepada pihak Kementerian Keuangan sudah dilakukan sejak 27 Mei 2021.
Sementara, Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo melalui akun Twitter @prastow menanggapi aduan Bursok Anthony Marlon.
“Halo bung @kafiradikalis, belum apa-apa kok sudah ngecap Bu SMI busuk?! Dibanding menebar kebencian, mustinya tak sulit ya mencari kebenaran. Pengaduan urusan pribadi Bursok Anthony Marlon (BAM) ini tak pernah dilengkapi substansi/bukti. Bagaimana mau diproses? Saya jelaskan ya,” cuit @prastow.
Dikatakan Yustinur, laporan Bursok mengandung kepentingan pribadi dan pelapor harus menjelaskan lebih detail dugaan penyimpangan yang diadukan.
Yustinus juga meminta Bursok untuk melapor ke Polisi mengenai persoalannya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"