KONTEKS.CO.ID – Ketua DPR RI itu meminta Kementerian Agama (Kemenag) segera mencairkan bantuan dana bagi para guru Madrasah terdampak gempa bumi Cianjur paling lambat bulan Maret. Penyalurannya juga langsung ke rekening guru penerima bantuan.
“Saya janji kalau ada yang nggak terima akan saya kejar-kejar ke pak direktur,” kata Puan saat pemberian bantuan untuk Madrasah terdampak gempa Cianjur, Rabu 1 Maret 2023.
Dari catatan yang ada, ada 65 lembaga Madrasah yang terdampak gempa Cianjur. Dan saat ini sudah dilakukan persiapan pembangunan kembali 65 Madrasah tersebut, yang dilakukan oleh Kementerian PUPR.
“Saat ini bantuan yang tersedia peruntukannya hanya untuk rehab, sedangkan sarana dan prasarana Madrasah yang terdampak juga sebenarnya sangat memerlukan bantuan,” ujarnya.
Sedangkan untuk 15 Madrasah yang roboh dan rusak berat, pembelajaran siswa sementara dilakukan secara daring. Puan pun memikirkan bantuan lain untuk guru dan para siswa yang terpaksa belajar secara daring.
“Seperti bantuan kuota pembelajaran daring untuk siswa dan guru,” ucapnya.
Selain pembelajaran daring, sebagian pembelajaran dilakukan di tenda-tenda di area Madrasah.
“Kita harus bahu-membahu, gotong-royong untuk mengatasi dampak bencana. Saya banyak dapat keluhan dari warga. Ada yang tidak dapat bantuan, sertifikat tanah hilang atau rusak, ada yang ingin di hunian tetap, ada yang ingin di hunian sementara,” paparnya.
Dan menurutnya, dirinya langsung menyampaikan keluhan tersebut kepada pemerintah pusat.
“Saya tadi langsung kontak Kemenko PMK, Kementerian PUPR. Mereka bilang uangnya Sudah siap di Kemenkeu Rp 1,7 triliun sudah ada untuk rehabilitasi bencana Cianjur. Tinggal diturunkan,” ungkapnya.
Puan berharap para guru-guru Madrasah terus bersemangat mendidik anak murid meski dalam keterbatasan akibat gempa. Ia mendorong agar guru-guru Madrasah dapat mensinergikan kurikulum pendidikan Islam dengan nilai-nilai kebangsaan.
“Sehingga pendidikan karakter bangsa masuk ke Madrasah. Saya juga berpesan kepada guru Madrasah untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak kita karena mereka penerus bangsa,” tegasnya.
Selain itu Puan mengaku senang karena Madrasah memiliki banyak guru perempuan sebagai tenaga pendidik. Berdasarkan informasi dari Kemenag, 60 persen guru madrasah berjenis kelamin perempuan.
“Saya bangga banget banyak guru-guru madrasah yang perempuan. Maka kita perlu memberi dukungan dan support terus kepada guru, kepala madrasah untuk tentunya agar terus bersemangat dan bangkit memberi layanan Pendidikan kepada anak-anak bangsa,” pungkasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"