KONTEKS.CO.ID – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ramah bagi penyandang disabilitas.
“TPS yang ramah disabilitas misalnya, harus datar dan tidak sulit dijangkau bagi teman-teman disabilitas,” kata Bagja saat diskusi Pemenuhan Hak Pilih Kelompok Rentan pada Pemilu Serentak 2024 yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam negeri di Bogor, Senin 20 Februari 2022.
Menurut Bagja pemetaan TPS yang ramah disabilitas akan tergantung pada Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Dan kami mendorong KPU untuk menentukan akses TPS yang lebih baik lagi,” jelasnya.
Selain itu, Bagja mendorong peserta Pemilu 2024 menyediakan penerjemah bagi disabilitas tuna wicara di setiap kampanye. Agar penyandang disabilitas bisa memahami apa yang disampaikan saat kampanye.
Bagja pun berharap RT dan RW mau mengambil peran dalam memberikan pendampingan kepada kelompok rentan. Sehingga mereka mendapatkan haknya di Pemilu 2024.
“Hal-hal inilah yang kami akan lakukan, juga strategi pencegahan dan kerentanan pemilih rentan, sehingga kami harapkan ke depan tidak ada lagi teman-teman pemilih rentan yang tidak mendapatkan akses,” tegasnya
Bagja menjelaskan yang dimaksud kelompok rentan di Pemilu adalah pengungsi, pekerja migran, penyandang disabilitas, pemilih pemula, masyarakat adat, dan orang yang memiliki masalah administrasi kependudukan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"