KONTEKS.CO.ID – Polresta Solo belum mengetahui penyebab rusuh yang tejadi di dalam Keraton Solo atau Keraton Kasunanan Surakarta pada Jumat malam, 23 Desember 2022.
Menurut Kapolresta Solo, Kombes Iwan Saktiadi, kejadian ini masih akan diselidiki. Siapa yang berselisih dan apa penyebab perselisihan masih belum diketahui.
“Saya didampingi kerabat keraton, menindak lanjuti informasi yang kami terima. Dari beberpa abdi dalam, ada ramai, perselisihan di dalam, siapa yang berselisih sampai saat ini kita tidak memahami,” katanya.
Menurut Kombes Iwan Saktiadi, dirinya saat ini akan memastikan lebih dulu kalau kondisi keraton baik-baik saja. Menurut keterangan saksi yang telah dikumpulkan, penyelidikan akan dilakukan.
“Langkah saya datang ke sini untuk memastikan kondisi keraton baik-baik saja,” katanya.
“Menurut saksi-saksi tentu kami tindak lanjuti, setelah kumpulkan data dan fakta, kita selidiki sebenarnya ada apa, apa yang yang menjadi penyebab,” katanya lagi.
Selain itu, Kombes Iwan juga belum bisa memberi informasi siapa saja yang terlibat dalam keributan malam tadi. Dia menegaskan, datang untuk memastikan kondisi keraton baik-baik saja.
“Jika ada yang terlibat, siapa yang terlibat akan diselidiki. Tapi malam ini saya datang, memastikan keraton baik-baik saja,” katanya.
“Jika nanti didapati kemudian ada kejadian-kejadian yang mungkin mengarah pidana akan kita tindak lanjut secara yuridis formalnya,” katanya lagi.
Ada Oknum Membawa Senjata Api
Menurut Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta, Dr. KP Eddy Wirabhumi, keributan terjadi saat sekitar 50 orang datang dan memaksa masuk keraton.
Menurut dia, orang-orang itu ada yang membawa senjata api. Mereka memasuki keraton melalui Kori Kamandanungan dan mengunci pintu tersebut.
“Kita ini kan sudah wanti-wanti kepada penjaga di sana, ayo sama-sama jaga. Kan ini aset bersama dan juga aset bangsa yang harus dipelihara. Tapi nyatanya, tadi mereka sekitar 50 orang memaksa masuk,” kata Ketua Dewan Adat, Dr. KP Eddy Wirabhumi.
Keributan tidak dapat dihindari. Kejadian makin memanas setelah terjadi aksi kekerasan sampai menggunakan senjata api. Sejumlah keturunan raja yang terlibat dalam keributan itu terluka karena aksi pemukulan. Bahkan mereka tidak dapat melawan karena ditodong dengan pistol.
“Mas Yudis itu cucunya raja sampai digebukin, ada oknum aparat sampai todong-todongkan pistol, ya tentu takut. Itu Gusti Devi juga digebukin, Suryo Mulyo ditodong pistol. Suryo Mulyo ini cucunya Sinuhun,” katanya lagi.
Menurut Eddy, tentu Mas Yudis tidak dapat melawan. Karena masalah ini telah melibatkan oknum aparat yang sampai menggunakan pistol.
“Ini tentu perlu mendapatkan perhatian serius dari pengampu kepentingan yang menaruh aparat di sini. Itu sudah lima tahun tidak pernah dipindah,” katanya lagi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"