KONTEKS.CO.ID – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut kalau algoritma dalam Sirekap KPU telah dikunci agar perolehan suara Ganjar-Mahfud hanya bisa mencapai 17 persen saja.
Menurut Hasto, informasi itu diperoleh setelah dirinya berbicara dengan sejumlah pakar teknologi informasi. Tentunya Hasto tidak menyampaikan siapa pakar tersebut.
“Dimasukkan suatu algoritma untuk lock perolehan Pak Ganjar hanya maksimum 17 persen,” kata Hasto saat Election Talk FISIP UI, pada Kamis, 7 Maret 2024.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari membantah dengan tegas apa yang disampaikan Hasto.
“KPU membantah ya bahwa KPU tidak pernah mematok, tidak pernah mengunci, tidak pernah menargetkan partai tertentu, pasangan calon tertentu, sejak awal harus suaranya sekian, tidak ada,” kata Hasyim pada Jumat, 8 Maret 2024.
Selain dalam pilpres, Hasyim memastikan tidak ada hasil suara yang dipatok untuk partai politik. Apalagi menetapkan dengan persentase tertentu.
Usai mengikuti peresmian Front Penyelamat Reformasi Indonesia di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 9 Maret 2024, Hasto menegaskan kalau dirinya sudah mengantongi bukti-bukti yang menguatkan dugaan tersebut.
Menurut Hasto, ada kekuatan besar di belakang KPU. Selain itu, KPU juga tidak mengetahui hal tersebut. Tapi katanya, KPU juga pura-pura tidak mengetahui mengenai hal ini.
“Ini kan kekuatan di belakang KPU. KPU sendiri enggak tahu,” ujar Hasto.
Hasto juga merasa heran, kenapa KPU selalu membantah segala kejanggalan dalam penghitungan suara pada Pemilu 2024.
Dicontohkan Hasto, mengenai layanan cloud yang digunakan KPU ternyata terhubung dengan layanan penyedia internet (ISP) raksasa Alibab Singapura, dan perusahaan di China.
Bahkan menurut Hasto, ada kepentingan geopolitik yang berkaitan dengan pertarungan antara Amerika Serikat dan China pada pelaksanaan pemilu di Indonesia.
“Bahkan KPU sendiri pura-pura enggak tau ketika IP adressnya dipindahkan. Mereka menyangkal, akhirnya kalau ada bukti baru mengakui,” katanya.
Bagaimana mungkin data-data yang strategis kita menggunakan swasta. Yaitu Alibaba dan ada kepentingan geopolitik, terkait dengan pertarungan antara Amerika Serikat dan China,” ujarnya lagi.
Karena itu kata Hasto, cara-cara berpolitik saat ini sudah sangat tidak benar. Karena itu, hal-hal semacam ini yang perlu segera dikoreksi.
“Sehingga ini sudah tidak benar semuanya, cara-cara berpolitik kita, sudah mereduksi kedaulatan kita sebagai bangsa. Ini yang harus kita koreksi,” katanya.
Saat KPU menyanggah, mulai dari dimatikannya Sirekap dengan alasan banyak serangan hacker. Tapi hal tersebut justru tidak terbukti, dan yang terjadi adalah Sirekap dimatikan secara manual.
“Itu tidak terbukti, itu sengaja manua shutdown setelah mereka menyampaikan bukti-bukti dari Json scripnya dari program-programnya akhirnya mereka baru mengakui. Jadi ada suatu kekuatan besar di mana oknum-oknum dari KPU itu menjadi subordinat dari kekuatan besar ini,” katanya.
Kembali hasto menegaskan bahwa dirinya telah mengantongi bukti-bukti mengenai pengubahan program Sirekap. Dan dengan cara-cara tersebut, suara Ganjar-Mahfud dikunci hanya 17 persen.
Selain itu, ada bukti juga terkait dengan kemungkinan terjadi dua putaran bila Sirekap tidak diatur secara algoritma.
“Tapi nanti biar mereka yang berbicara,” katanya.
Apakah bukti-bukti ini akan dibawa ke Mahkamah Konstitusi dalam gugatan hasil pilpres. Hasto menyampaikan bahwa langkah awal yang dilakukan adalah membangun kesadaran.
“Yang penting adalah kesadaran dulu dibangun. Kemudian yang kedua, proses politik, hukum, dan kebudayaan. Ini satu kesatuan,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"